Tips Hati Adem Saat Nyetir Motor Selama Puasa: Perbanyak Senyum!

pada 9 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Mengendarai sepeda motor di tengah kemacetan Ibukota pada saat puasa tentunya harus kuat menahan emosi. Dengan beragam kondisi jalan dan berbagai konflik yang mungkin terjadi, dapat membuat pengendara motor mudah emosi.

Padahal emosi sendiri dilarang saat berpuasa dan dapat membatalkan pahala daripuasa. Menariknya, emosi ternyata dapat dikendalikan dengan cara yang mudah yakni dengan tersenyum.

Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant memberikantips. Menurutnya pengendalian emosi harus dilakukan saat mengendarai sepeda motor agar aman dalam perjalanan.

Jusri menyebutkan jika terjadi konflik, maka cukup hadapi dengan senyuman agar tidak menumbuhkan emosi di dalam diri.

"Jadi ketika sudah terjadi konflik, cukup menarik nafas panjang, lalu atasi konflik dengan cara tersenyum. Karena secara psikologis, menghadapi konflik dengan emosi dan tersenyum memberikan hasil yang berbeda. Lewat senyum, konflik bisa diselesaikan secara baik-baik," ujar Jusri beberapa waktu lalu.

Menurut Jusri penyelesaian konflik yang menggunakan emosi justru berpengaruh terhadap kemampuan berkendara. Hal ini tentunya dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain.

"Nah cara lain bisa lewat kemampuan defensive driving. Jadi defensive driving ini adalah kemampuan yang bersifat menghindari konflik," jelas Jusri.

"Misalnya saat di persimpangan dan mendapat lampu hijau, harus tetap menurunkan kecepatan. Sehingga jika terdapat pengendara lain yang melakukan kesalahan dapat diantisipasi dan menghindari konflik," lanjutnya.

Selain mampu mengendalikan emosi, Jusri juga menyarankan pengendara motor agar lebih sering beristirahat saat menjalani ibadah puasa. Menurutnya pengendara yang sering beristirahat maka tidak cepat lelah, dengan demikian dapat mengendalikan motor dengan benar dan menghindari konflik.

Jusri mengajarkan, pengendara motor untuk beristirahat lebih cepat dari biasanya. Sebagai contoh jika biasanya beristirahat setiap berkendara 2 jam, maka harus dibuat lebih cepat menjadi 1,5 jam.