Tips Tetap Aman Menggunakan Internet saat WFH

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Canggihnya teknologi pada masa ini membuat generasi milenial dan orang dewasa waspada, terlebih pada teknologi masa depan. Mereka mengkhawatirkan ancaman teknologi-teknologi seperti deepfake  terhadap keamanan dan keselamatan diri mereka.

Menurut survei yang dilakukan Kaspersky pada November 2020 lalu, lebih dari setengah (62 persen) pengguna sosial media memiliki kekhawatiran akan teknologiDeepfake. Bukan tanpa alasan, teknologi ini sering kali digunakan untuk tindak kriminal seperti balas dendam, pemerasan dan penipuan.

Baca juga: Tips Tersembunyi agar Zoom Aman

Penyalahgunaan teknologiDeepfaketak jarang menyasar orang yang telah bekerja, seperti yang terjadi pada seorang CEO di Inggris yang mengalami kerugian USD243 ribu karena tertipu suara Deepfake yang meminta transfer dana darurat.

“Survei kami membuktikan bahwa insiden merugikan dapat terjadi secara online dan memiliki dampak bagi kehidupan nyata,” komentar Chris Connell, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, Senin (05/07)

“Teknologi dimaksudkan untuk berkembang demi kebaikan yang lebih besar, namun, akan selalu ada kurva pembelajaran di mana sejumlah ketakutan dengan tindakan akan menjadi vital,” lanjutnya.

Di masa pandemi yang belum berakhir, banyak pekerjaan kantor beralih menjadiwork from home (WFH). Penggunaan internet dan akses pada dunia maya juga terus meningkat menyebabkan tantangan tersendiri bagi tim IT sebuah perusahaan.

Alangkah baiknya sebuah perusahaan tetap menjaga keamanan para karyawan di dunia maya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan karyawan di dunia maya saat WFH.

Edukasi untuk membangun kesadaran dunia maya

Memberikan pelatihan dan edukasi sangat penting untuk membantu membangun kesadaran dunia maya pada karyawan. Membagikan informasi dan pengetahuan bisa dilakukan dengan cara merencanakan program pembelajaran yang memadukan pembelajaran online, ruang kelas dan rekomendasi reguler lewat email. 

Karyawan juga bisa diberi ujian untuk mendeteksi serangan phishing dengan cara menyiapkan email phishing palsu.

Membangun kepercayaan

Transparansi antara karyawan dan pihak TI perusahaan sangat dibutuhkan. Banyak karyawan merasa takut untuk melapor terlebih ketika ada insiden pelanggaran data yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. 

Untuk menghindari ini, karyawan dan pihak perusahaan harus membangun budaya kepercayaan dan transparansi agar komunikasi terbuka dua arah terjalin.

Tak melakukan browsing internet personal di perangkat kerja

Penjelajahan personal dapat menyebabkan keamanan jaringan terganggu. Maka dari itu, pastikan karyawan mengetahui poin penting ini dan dorong mereka untuk melakukan hal-hal pribadi seperti berbelanja, akses media sosial, atau membaca berita di perangkat mereka sendiri.

Update sistem dan perangkat karyawan

Kemungkinan peretas untuk menemukan kerentanan sistem akan meningkat apabila perangkat karyawan tidak sepenuhnya diperbarui. Untuk itu, pihak TI perusahaan bisa memperbarui perangkat karyawan dari jarak jauh atau memberikan instruksi dalam melakukannya. 

Ubah kata sandidefaultrouter rumah

Router rumah biasanya menggunakan kata sandidefault, ini akan memudahkan para peretas untuk membobol pintu belakang jaringan rumah. Mengubah sandi router memang agak rumit, tapi ini akan meningkatkan pertahanan siber karyawan secara drastis saat bekerja di rumah.