Tren Baru Dunia Kerja: LinkedIn Catat 10 Juta Pengguna Jadi Freelancer

pada dalam 1 jam - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —LinkedIn mencatat adanya kenaikan pengguna dalam layananService Marketplacemereka. Bagi yang belum tahu, fitur tersebut bisa digunakan oleh pengguna yang ingin mengiklankan dirinya sebagai pekerja lepas ataufreelancer.

Dalam fitur ini pula, klien bisa ‘membeli’ jasa-jasa mereka dan membayar sesuai dengan project yang dikerjakan.

Dirilis pada 2021 lalu, layanan tersebut mencatat kenaikan pengguna sebesar 48 persen tahun ini, mencatatkan jumlah 10 juta pengguna menjelang akhir 2024. Tak hanya itu, permintaan untuk masuk dalam layanan  Services Marketplace juga naik hingga 65 persen dari tahun ke tahun.

Hal ini didorong oleh tren baru dimana banyak pekerja memiliki pekerjaan yang lebih fleksibel, begitupun dengan perusahaan yang memilih pekerja yang ‘sesuai dengan permintaan’ untuk memenuhi kebutuhan mereka.

 

 

Melihat capaian 10 juta freelancer LinkedIn tersebut, sepertinya model pekerjaan ini akan terus berlanjut di tengah pemangkasan karyawan yang terus berlangsung dan pengurangan perekrutan yang dilakukan perusahaan.

Melansir dari Techcrunch, Selasa, (15/10), jumlah tersebut hanya menguasai 1 persen dari keseluruhan pengguna LinkedIn yang sudah menyentuh angka 1 miliar pengguna. 

Akan tetapi, melihat lonjakan pengguna di tahun ini, jumlah freelancer kemungkinan akan semakin bertambah di tahun-tahun berikutnya.

Peluncuran platform freelancer ini hadir sebagai alat bantu pencarian kerja dengan berbagai fitur, salah satunya fitur untuk meningkatkan eksposur profil pekerja lepas dengan membayar layanan Premium Business.

 

 

Langganan premium tersebut ikut meningkat sebesar 51 persen pada tahun ini dengan pendapatan sebesar USD1,7 miliar. Hal ini menunjukkan adanya keinginan pekerja lepas untuk mendapatkan eksposur lebih agar dilirik oleh pembeli jasa di platform tersebut.

LinkedIn sendiri tak menyebut jumlah pembeli atau pengguna jasa di platform mereka. Sementara pesaingnya, Fiverr mencatat bahwa pengguna jasa para freelancer di platformnya mencapai 4 juta, sementara Upwork mencatat 868 ribu pembeli jasa.

Semenjak dirilis pada tahun 2021, Service Marketplace ini bertujuan untuk membangun bisnis baru bagi para penggunanya setelah pandemi COVID-19. Namun, dari tahun ke tahun–bahkan setelah pandemi usai, tren freelance ternyata semakin tinggi, salah satunya terlihat di platform LinkedIn.