Tren Belanja Online dengan “Paylater” Diprediksi Naik di 2021

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Freepix)

Uzone.id- Fenomena belanjaonlinedengan konsep beli sekarang bayar nanti aliaspaylater kian menjadi primadona di tengah masyarakat Indonesia.

Berdasarkan studi dariCoherent Market Insights, pasarpaylaterglobal diperkirakan akan tumbuh dari USD5 juta pada 2019, menjadi USD 33.6juta pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) lebih dari 21.2 persen.

Potensinya di Indonesia juga dinilai makin dilirik oleh investor. Hal ini seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan inovasi teknologi, termasuk sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin.

Baca juga:Waduh! Ratusan Juta Akun Facebook, LinkedIn dan Instagram Bocor

Kredivo, salah satu platform kredit digital di Indonesia menjelaskan bahwa selain penetrasi kartu kredit yang masih rendah, popularitaspaylaterdi Indonesia juga didorong oleh trene-commercedan transaksi digital yang terus bertumbuh.

Dalam pernyataan resminya, CEO Kredivo Umang Rustagi menjelaskan, “Kredivo percaya bahwapaylaterakan terus tumbuh seiring tingginya adopsi digital di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit.”

“Sejak awal, semangat kami menghadirkan layananpaylaterini adalah untuk menjawab kesenjangan akses kredit bagi masyarakat, kami terus berupaya memberikan bunga terendah dan memperluas jangkauan layanan kami, baik dari sisimerchantmaupun jangkauan area. Melalui fokus tersebut, Kredivo juga berhasil meningkatkan basis pengguna hingga tiga kali lipat di tahun 2020,” imbuhnya.

Baca juga:Naik 400 Persen dari Tahun Lalu, Dua Bitcoin Kini Setara Rp1 Miliar

Lebih lanjut, fenomenapaylaterdi tanah air juga memiliki keunikan tersendiri. Umang menambahkan, “Di sana (negara-negara maju), paylater menjadi pilihan walaupun mereka memiliki kartu kredit. Akan tetapi populernyae-commercedan transaksi digital, serta rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia menyebabkanpaylaterjustru menjadi pintu masyarakat ke akses kredit yang terjamin.”

Umang menyebutkan bahwa hal itu merujuk pada riset internal yang menunjukkan bahwa 60 persen pengguna kami mendapatkan kredit pertamanya lewat Kredivo.