Tren PHK Belum Usai, TikTok Ikut Pangkas 100 Karyawan

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Badai PHK yang sempat menjadi ‘tren’ di perusahaan teknologi kini melanda perusahaan populer TikTok. Kabarnya, platform populer ini telah memangkas 100 karyawannya di beberapa negara.

Menurut laporanWired, beberapa karyawan TikTok telah kehilangan pekerjaan mereka, sementara karyawan lainnya diminta untuk bersiap-siap bertemu dengan departemen SDM. kabarnya, kebijakan PHK ini akan berlaku untuk karyawan TikTok di seluruh dunia.

Di Eropa, karyawan TikTok diberi peringatan kalau posisi mereka sedang dalam resiko dan diminta untuk melakukan pertemuan dengan tim HR dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga:Bedah Aturan PSE Kominfo, Banyak 'Pasal Karet' dan Bikin Resah?

Sedangkan di Inggris, karyawan yang bekerja untuk TikTok diberitahu kalau rekan kerja mereka telah kehilangan pekerjaan. Di Amerika Serikat, beberapa karyawan dikabari bahwa mereka telah diberhentikan tak lama setelah mereka masuk kerja pada Senin lalu.

Salah satu korban dari PHK massal ini adalah salah satu eksekutif perusahaan induk TikTok, ByteDance bernama David Ortiz. Dalam LinkedIn miliknya, Ortiz mengatakan kalau "jabatannya telah dihilangkan dalam upaya reorganisasi yang lebih besar.”

Staf lain mengatakan kalau TikTok hanya memangkas karyawan yang dianggap belum memberikan kontribusi terhadap perusahaan. Diklaim, sekitar 100 karyawan TikTok di PHK, dimana ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan karyawan di AS dan Eropa.

Menanggapi hal ini, juru bicara TikTok tidak menyanggah adanya kabar pemangkasan karyawan tersebut. Namun, TikTok sendiri tak memberikan jawaban lebih detail soal kondisi perusahaan.

Baca juga:  Sudah Mulai Daftar PSE, Google, Netflix dan Meta Tak Jadi Diblokir

Mereka juga tak memberikan konfirmasi mengenai kabar perusahaan yang sedang melakukan restrukturisasi global. 

Dengan pengurangan karyawan ini, TikTok menyusul induk perusahaannya dan juga Netflix sebagai perusahaan besar teknologi yang sudah lebih dulu memangkas jumlah karyawan. Begitupun juga Meta yang kabarnya telah mengidentifikasi karyawan yang punya kinerja rendah dan akan mengeluarkan mereka apabila tidak merubah kinerjanya.