Twitter Kena Hack Gara-gara Karyawan Lalai? Hacker Pakai Metode Social Engineering

pada 4 tahun lalu - by

 

Uzone.id- Hacker dipercaya merupakan otak dibalik akun-akunTwitterternama yang dihack mempromosikan bitcoin, Pihak Twitter mengungkap jika hacker tersebut telah berhasil mengambil alih perangkat admin milik seorang karyawan di Twitter sehingga bisa mengirimkan cuitan dari akun selebriti dan tokoh ternama.

Dilansir melalui TechCrunch, Kamis, 16 Juli 2020, pihak Twitter mengaku jika hacker telah lama menargetkan sebuah akun admin milik karyawan internet Twitter. Aksi itu pun telah berhasil dilakukan sehingga akun karyawan tersebut digunakan untuk masuk ke perangkat Admin dan membobol akun-akun milik selebriti seperti Kanye West sampai Barack Obama.

"Kami sedang mencari tahu apa saja aktivitas berbahaya yang telah mereka lakukan terhadap akun-akun tersebut, dan juga kemungkinan mereka mendapatkan informasi penting dari profil akun itu. Kami akan memberikan keterangan lebih lanjut jika ada informasi baru," ujar pihak Twitter.

Baca juga:Twitter Kena Hack, Bobol Akun Obama sampai Elon Musk

Twitter mengatakan jika serangkaian cuitan itu bisa dilakukan dengan menggunakan serangan social engineering yang terkoordinasi. Karyawan tersebut diklaim sudah menjadi target dari hacker yang mengincari akun untuk bisa mengakses sistem dan perangkat internal.

Twitter pun terpaksa mengambil langkah yang tidak biasa untuk aktivitas berbahaya ini. Mereka terpaksa menutup akses ke akun-akun bercentang biru itu agar tidak bisa memposting apapun. Akses akan kembali dibuka jika sistem mereka sudah kembali aman.

Dalam postingan palsu tersebut, diketahui jika hacker mengajak netizen untuk mengirimkannya aset bitcoin. Aset tersebut dijanjikan akan dilipatgandakan untuk dikirim kembali ke mereka yang telah berpartisipasi.

Sumber lain yang terlibat dalam perdagangan bitcoin mengatakan pada TechCrunch jika hacker tersebut diduga menggunakan nama alias Kirk. Kirk dikabarkan telah berhasil mendapatkan uang dari hasil promosi palsunya itu sampai USD100 ribu, hanya dalam kurun beberapa jam saja.

Diketahui, peretas itu juga menggunakan perangkat untuk mereset alamat email terkait dari akun yang terkena dampak. Hal ini tentu saja akan membuat pemilik akun lebih sulit untuk mendapatkan kembali dan mengendalikan akun Twitter mereka.

Menanggapi hal ini, pendiri Twitter Jack Dorsey mengatakan jika pihaknya sedang menginvestigasi dan mendiagnosa masalah ini. Dia berjanji akan mengungkap semuanya jika tim Twitter sudah mendapatkan kejelasan.

"Ini merupakan hari yang berat untuk Twitter. Kami merasa sangat menyesal hal ini bisa terjadi," katanya dalam cuitan di akun Twitter.