Twitter Tangguhkan Akun Trump Selamanya

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Samantha Sophia / Unsplash)

Uzone.id- Twitter pada hari Jumat (8/1/2021) secara permanen telah menangguhkan akun Presiden Donald Trump karena "risiko hasutan lebih lanjut untuk (melakukan) kekerasan."

Sebelumnya, akun Trump yang punya lebih dari 88 juta pengikut itu dikunci sementara untuk 12 jam pada Rabu (6/1/2021) gara-gara tiga cuitan Trump yang melanggar aturan.

Twitter menangguhkan akun Trump secara permanen setelah massa pendukungnya menyerbu Gedung Capitol, yang berusaha menghentikan pengesahan Joe Biden jadi presiden AS ke-46 hingga menyebabkan lima orang tewas.

"Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan yang sama," kata Twitter dan sebuah cuitannya.

BACA JUGA:TikTok Hapus Video Trump Menghasut Perusuh

The Washington Post melaporkan, beberapa kritik datang dari karyawan Twitter sendiri yang menulis surat kepada CEO Jack Dorsey dan eksekutif perusahaan lainnya yang meminta penyelidikan atas tindakan yang menyebabkan peran jejaring sosial dalam kerusuhan di Gedung Capitol.

Dalam sebuah postingan blog, Twitter mengatakan dua cuitan Trump yang diposting pada hari Jumat melanggar aturan dengan merestui kekerasan.

Dalam salah satu cuitannya, Trump mengatakan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari. Dalam cuitan lainnya, Trump mengatakan para pendukungnya yang dia sebut "Patriot Amerika" akan "memiliki suara panjang yang besar di masa depan" dan "akan tidak dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apapun!!!"

Twitter mengatakan, perusahaan harus mempertimbangkan konteks peristiwa yang lebih luas yang terjadi di AS, termasuk kerusuhan hari Rabu, dan kemungkinan cuitan Trump bisa memicu kekerasan.

Twitter memutuskan dua cuitan "sangat mungkin untuk mendorong dan menginspirasi orang untuk meniru tindakan kriminal yang terjadi di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021."

Cuitan Trump yang menyatakan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan, misalnya, bisa mendorong orang yang ingin melakukan tindakan kekerasan karena mereka tahu dia tidak akan hadir.

Penggunaan kata "Patriot Amerika" oleh Trump diartikan sebagai dukungan untuk orang-orang yang menyerbu Capitol, seperti dilansirUzone.iddari CNet.

 

VIDEO Samsung Galaxy A12 Review, Plus Minusnya Sebelum Dibeli