Umeetme, Zoom, WebEx, Google Meet, Mana Lebih Hemat Kuota Data?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Tren penggunaan aplikasi video conferencing semakin tidak terelakkan lagi. Makin hari, makin banyak kuota internet yang dihabiskan untuk sekedar mengobrol melepas kangen, atau membicarakan pekerjaan setiap harinya. Ada yang meeting online sampai berjam-jam, ada juga yang hanya mampu sekian menit agar tetap gratisan.

Di antara banyak layanan video conference yang digunakan, Zoom, Microsoft Teams dan Google Meet memiliki pamor yang paling besar di kalangan netizen. Hampir semua trafik internet tersedot ke aplikasi-aplikasi tersebut. Padahal yang lokal pun ada. Umeetme, misalnya.

Uzone mencoba untuk mencari seberapa besar kuota internet yang tersedot untuk meeting sampai 30 menit lamanya menggunakan semua aplikasi tersebut dengan mengandalkan operator Telkomsel. Paket data yang kami beli adalah Paket Internet OMG dengan kuota 30GB selama satu bulan dengan harga promo Rp149 ribu.

Baca Juga :Fitur Baru WhatsApp Ini Jiplak Desain Zoom

Dengan jaringan Telkomsel yang stabil di 4G LTE, kecepatan internet Telkomsel rata-rata di wilayah Cipinang, Jakarta Timur memang cukup kencang. Dalam uji kecepatan jaringan memakai Ookla, terdeteksi kecepatan unduh mencapai 17,5 Mbps sedangkan unggah mencapai 32,1 Mbps.

Zoom

Untuk aplikasi Zoom, selama pemakaian 30 menit, butuh konsumsi data sebanyak 152 Megabyte. Kualitas video untuk meeting online yang digunakan pun dipilih paling atas, yakni High Definition (HD). Kebutuhan data sebesar itu juga digunakan untuk melakukan presentasi online menggunakan power point dan fitur screen share.

Yang menarik dari Zoom adalah akun gratisan yang bisa digunakan oleh siapa saja. Untuk gratisannya, bisa menampung sampai 100 peserta, sedangkan yang berbayar bisa sampai 500 peserta. Ada screen-share dan co-annotation (kolaborasi dalam share-screen). Aksesnya pun bisa melalui beragam perangkat. Bisa dari tablet, laptop, sampai smartphone.

Namun kita tetap harus mengunduh aplikasi Zoom karena tak bisa ditampilkan langsung menggunakan browser. Untuk akun gratisan pun durasinya terbatas, hanya 40 menit. Untuk menggunakan layanan telepon suara saat meeting pun harus bayar. Yang paling menyeramkan, Zoom masih memberikan trauma bagi para penggunanya yang terkena Zoombombing. Artinya, keamanan Zoom masih menjadi kekhawatiran para penggunanya.

Google Meet

Sedangkan untuk Google Meet, dibutuhkan konsumsi bandwidth 372 Megabyte dengan pola yang sama, presentasi online selama 10 menit dengan screen share. Total waktu meeting selama 30 menit.

Yang menarik, Google Meet memiliki perangkat untuk bisa berkolaborasi saat meeting online. Bisa juga mengirimkan file melalui chat atau pesan instan. Intinya, ada integrasi menyeluruh antara Google Meet dengan aplikasi-aplikasi milik Google. Terutama untuk melakukan panggilan telepon dengan partisipan meeting yang digratiskan atau tak berbayar. Google Meet juga bisa diakses dengan menggunakan perangkat apapun. Bahkan, proses perekaman proses meeting sampai selesai akan langsung tersimpan di Cloud, termasuk file yang dikirim di chat dan screen sharing. Yang terpenting, tak ada limit untuk melakukan panggilan.

Jumlah peserta di Google Meet bisa ditampung sampai 250 orang. Namun ternyata itu merupakan strategi promosi Google untuk Meet karena kabarnya, mulai 30 September 2020 jumlah peserta untuk akun gratisan tak bisa sebesar itu lagi. Selain itu, Google Meet juga tak menyediakan waiting room untuk partisipan yang 'join' duluan. Malah peserta yang join duluan langsung didapuk menjadi host. Selain itu, share screen sifatnya satu arah alias hanya satu orang yang bisa berbagi screen. Lagipula ada kekhawatiran bahwa privasi pengguna terancam saat menggunakan Google Meet karena terkait dengan akun Google kita saat meeting.

WebEx

Untuk video conferencing WebEx milik Cisco sepertinya membutuhkan bandwidth data yang juga cukup besar. Misalnya saja saat kami menggunakan aplikasi ini selama 30 menit, kuota data yang tersedot sebanyak 260 MB.

WebEx merupakan layanan video conferencing milik Cisco. Layanan ini gratis dan tak membutuhkan registrasi untuk join meeting. Kualitas video yang ditampilkan sudah high-definition dan juga penggunaannya mudah, malah mobile friendly. Mudah membagikan layar ke semua peserta. Bahkan WebEx sudah terintegrasi dengan Google Assistant.

WebEx sejatinya memiliki fitur yang lebih baik ketimbang Zoom namun banyak orang yang mengeluh jika konsumsi data WebEx lebih besar ketimbang aplikasi video conference lainnya. Selain itu tampilan dan antarmuka-nya kurang menarik. Yang terpenting, WebEx karena data yang tersedor besar maka WebEx tidak akan menarik untuk digunakan jika koneksi data kita tidak stabil.

UmeetMe

Saat menggunakan UMeetMe selama 30 menit, kuota data yang tersedot sekira 149 MB. Sudah termasuk melakukan presentasi, share screen dan memutar video Youtube untuk ditonton bersama.  

Yang menarik, UMeetMe bisa tetap berfungsi dengan baik walaupun koneksi data rendah, dengan minimal speed 50 Kbps. Fitur ini bisa diaktifkan dengan menyentuh 'Enable Low Bandwidth Mode'. Saat diaktifkan, video akan tertutup dan rapat akan terus berjalan dengan menggunakan suara saja.

UMeetMe merupakan platform live streaming buatan lokal, tepatnya besutan dari perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkom. Nama ini pernah tenar pada 2014 lalu, saat mendukung aksi blusukan Jokowi ke pola digital (e-Blusukan). Cara menggunakannya pun cukup mudah karena bisa langsung masuk ke situs UMeetMe untuk menjadwalkan pertemuan online atau join meeting. Untuk membuat meeting pun tinggal memasukkan kolom nama Room yang diinginkan. Kita bisa menciptakan nama Room apa saja dan mengundang siapa saja. Oia, kalau kamu ingin privasi, room kamu harus menggunakan password sehingga siapa pun yang ingin bergabung harus memiliki password untuk akses masuk.

Fitur-fitur lain yang ada di platform ini cukup menarik. Beberapa di antaranya adalah bisa share screen. Juga memungkinkan adanya lebih banyak lagi peserta yang menonton berkat fitur Live Stream ke Youtube. Artinya, orang-orang yang ingin menonton tak perlu masuk ke aplikasi UMeetMe melainkan bisa menonton langsung dari channel Youtube yang terhubung. Jika ingin mengajak nonton para partisipan yang ada, bisa juga pakai fitur 'Share Youtube Video'. Jadi layar semua partisipan akan menampilkan video yang sama. Jadi ada dua fitur berbeda, Live Stream ke channel Youtube dan Share Youtube Video.

Pengguna juga bisa memburamkan background tempat kamu melakukan meeting online di UMeetMe. Jadi di layar fokus pada wajahmu saja.

UMeetMe memiliki kelebihan dari sisi security yang merupakan basic requirement untuk layanan video conference. Tak akan ada UMeetMe -bombing apalagi kebocoran privasi data. Hal ini dikarenakan layanan UMeetMe sepenuhnya didukung oleh server yang ada di Indonesia sehingga keamanan dan kenyamanan pengguna merupakan prioritas utama.

Kelebihan lainnya adalah UMeetMe menyesuaikan layanan dengan perilaku masyarakat dalam menjalankan meeting. Fitur-fitur di dalam Umeetme juga dipastikan dapat memenuhi kebutuhan spesifik bagi aktivitas meeting yang dilakukan para pengguna.

Fitur UMeetMe juga hampir sama dengan yang ada di Zoom. Host bisa melakukan Mute All ke semua partisipan dan mengatur audio dan video partisipan. Sedangkan host dan peserta bisa mengubah tampilan background, mengatur speaker, mic dan kamera. merekam proses meeting, dan juga ada fitur Hands-up (raise hands) untuk peserta yang ingin berinteraksi. Di UMeetMe juga ada virtual whiteboard, bahkan bisa menampilkan presentasi dalam bentuk animasi PPT.

Yang terpenting, waktu penggunaan UMeetMe adalah unlimited, alias durasinya bisa selama mungkin. Tampilannya bisa diatur, mulai dari SD atau tampilan standard sampai high-definition.