Update Pasien Chip Otak Elon Musk: Live di X Sambil Main Catur

pada 9 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Proyek Neuralink besutan Elon Musk terus menunjukkan bukti kesuksesan mereka. Setelah melaporkan pasien pertama mereka bisa menggerakkan kursor mouse hanya dengan berpikir, kali ini pasien tersebut terlihat dalam live terbaru Neuralink di X.

Dalam live streaming terbaru Neuralink di X pada Kamis, (21/03), pasien tanam chip otak pertama mereka menampilkan kemampuan memindahkan kursor di komputer hanya dengan pikirannya.

FYI, pasien Neuralink ini merupakan seseorang yang mengalami kelumpuhan dari bawah bahunya. Pasien ini memiliki nama Noland Arbaugh dan berusia 29 tahun yang lumpuh karena kecelakaan.

 

 

Dalam video tersebut, Noland tidak menggerakkan mouse atau kursor dengan tangan ketika ia bermain catur secara online dan mematikan musik yang diputar di laptop miliknya.

Dalam video tersebut, Noland mengungkapkan kalau dirinya menerima implan chip otak ini dari Januari dan Elon Musk menyebut kalau pasiennya ini sudah bisa menggerakkan kursor laptop dengan otaknya.

“Operasinya (pemasangan chip) sangat mudah,” kata Noland dalam video tersebut.

 

 

Ia melanjutkan, “Saya bahkan bisa pulang ke rumah satu hari setelahnya, dan tidak ada gangguan kognitif.”

Noland menyebut kalau chip ini mengubah dirinya dan mengatakan kalau ia mendapat kemampuan untuk bermain game kesukaannya lagi.

“Pada dasarnya saya sudah menyerah bermain game favorit saya, Civilization VI, tapi kalian (Neuralink) memberiku kemampuan untuk melakukannya lagi, dan aku bermain sampai 8 jam hari itu,” ujar Noland.

Dalam video yang sama, Noland juga menceritakan proses dirinya yang mulai menggunakan chip ini termasuk berlatih untuk menggerakkan tangannya lewat otak, namun memindahkan kursor komputer justru menjadi hal yang biasa.

“Saya hanya membayangkan kursor bergerak secara naluri saja dan seperti menggunakan The Force di Star Wars pada kursor,” ujarnya. 

 

 

Walau terlihat menjanjikan, Noland menyebut kalau teknologi ini masih belum sempurna dan masih mengalami beberapa masalah. Hal ini juga diwanti-wanti banyak pihak termasuk profesor bioetika dan kepala Divisi Etika Medis di NYU Grossman School of Medicine, Arthur Caplan dan profesor dari Universitas Pennyslvania, Jonathan Moreno.

Mereka menyebut kalau proyek Neuralink disebut bisa menimbulkan komplikasi yang membuat kondisi pasien menjadi lebih buruk.

“Kami bahkan tidak diberitahu adanya kemungkinan untuk melepas perangkat tersebut jika terjadi kesalahan atau subjek ingin berhenti,” kata Caplan dan Moreno pada bulan Februari lalu.