Was-was jadi Korban Kebocoran Data SIM Card? Ini Cara Ceknya

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id -1,3 miliar data registrasi kartu SIM diduga bocor dan dijual bebas di situs breached.to. Data-data tersebut memuat informasi penting milik warga Indonesia, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP sampai nomor telepon.

Miliaran data sebesar 87 GB tersebut dijual oleh seorang pengguna dengan akunBjorka. Ia menjual 1,3 miliar data warga Indonesia itu dengan harga USD50.000 atau setara Rp743 jutaan.

Untuk menarik minat pembeli,Bjorkamembagikan secara gratis dua juta data pendaftar kartu SIM prabayar melalui dokumen terpisah berformat CSV. Tentu, kalian disarankan untuk tidak sembarang mengunduh atau mengakseslinkURL yang diberikan oleh akun tersebut.

Namun bagi kalian yang penasaran apakah nomor telepon atau data pribadinya termasuk ke dalam data sampel atau tidak, bisa melakukan pengecekan melaluisitus Periksa Data

“Untuk memeriksa apakah data pribadi kamu termasuk di 2 juta sampel yg dibagikan gratis tersebut, silakan periksa melalui Periksa Data,” ucap Teguh Aprianto, seorang konsultan keamanan siber danfounderdari Ethical Hacker Indonesia, melalui cuitannya di Twitter.

Baca juga: 1,3 Miliar Data Registrasi SIM RI Diduga Bocor

Mengecek ada atau tidaknya informasi pribadi kaliancukuplah mudah. Tinggal memasukkan nomor telepon ke dalamtext boxyang tersedia, kemudian tekanPeriksa Sekarang.

Jika kalian beruntung, maka informasi pribadi seperti NIK dan nomor telepon tidak akan muncul di situs ini.

“Tapi kemungkinan data kamu ikut bocor bersamaan dengan 1,3 miliar data registrasi nomor HP lainnya,” imbau Periksa Data.

Namun, jika data kalian termasuk di dua juta sampel tersebut, maka informasi pribadi seperti nomor ponsel yang terdaftar bersamaan dengan NIK akan ditampilkan dalam menupopupberwarna merah.

Data registrasi kartu SIM yang bocor dinilai valid

Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa data yang disebar olehhackerterlihat valid.Kepada timUzone.id, Alfons meyakini kalau data registrasi prabayar yang dibagikan Bjorka otentik, lantaran ia sudah melakukancross checkke beberapa nomor yang muncul di dalam data sample.

“Data registrasi SIM-nya valid, nomornya valid dan sudah di cross check ke beberapa nomor,” katanya, melalui pesan singkat.

Alfons turut menjelaskan, kebocoran big data seperti ini sangat merugikan bagi pengguna seluler di Indonesia. Sebab, mereka menjadi sasaran empuk bagi tindakanprofiling. Tindakan ini merupakan pengolahan, analisis, dan penarikan kesimpulan dari data yang ada untuk memperoleh informasi tertentu.

Baca juga:Telkomsel Tepis Klaim 1,3 Miliar Data SIM Card Dibobol

“Dan peta pengguna seluler di seluruh Indonesia yang bisa digunakan sebagai dasar pemetaan kependudukan lainnya. Kamu tahu data pengguna seluler, lalu lakukan pemetaan. Bisa dapatkan banyak, peta data kependudukan, demografi," imbuh Alfons.

"Data demografi itu penting untuk pemetaan kependudukan dan dari pemetaan kependudukan banyak manfaat yang bisa diambil. Sebagai gambaran bisa dipakai untuk mengetahui penyebaran BTS, siapa market leader di daerah tertentu (dengan menggolongkan berdasarkan NIK)," sambungnya.