XL Axiata Tak Mau Buru-Buru Matikan 2G, Apa Alasannya?

pada 9 bulan lalu - by

Uzone.id– Proses shutdown jaringan 3G XL Axiata sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir dan ditargetkan akan mati secara keseluruhan pada akhir tahun ini.

Hingga saat ini, Senin, (31/07), I Gede Darmayusa selaku Direktur and Chief Technology Officer XL Axiata mengungkapkan kalau jumlah BTS jaringan 3G XL Axiata tinggal 1000 BTS.

“Setelah kita men-shutdown 3G, sekarang sisanya sekitar 1.000 BTS saja, jaringan 2G pun mulai kami kurangi perlahan-lahan. Karena kami lihat di beberapa kota, termasuk Jakarta itu sudah jarang untuk penggunaan 2G,” kata Gede.

Tidak seperti proses suntik mati jaringan 3G yang ‘dikebut’ dan ditarget hingga akhir 2023 ini, proses suntik mati jaringan 2G XL Axiata akan dilakukan secara alami.

“Shutdown jaringan 2G ini dilakukan secara natural, atau perlahan-lahan. Karena saya lihat beberapa operator di negara lain, 2G juga masih ada. Jaringan 3G-nya sudah tidak ada, tapi 2G masih bertahan,” tambah I Gede.

 

 

I Gede menambahkan kalau proses suntik mati yang dilakukan perlahan dan tidak buru-buru ini dikarenakan jaringan 2G yang bukan hanya digunakan oleh konsumen namun juga oleh pihak enterprise.

“Di beberapa negara belum ada yang shutdown jaringan 2G. Karena jaringan 2G inisomehowmasih banyak digunakan tidak hanya customer tapi juga enterprise,” kata Gede.

“Contohnya, bank-bank juga harus ikut memindahkan (jaringan 2G) ke 4G supaya bisa shutdown, itu adalah sumber revenue yang masih besar, sehingga shutdown tidak bisa dilakukan,” tambahnya.

Bank-bank di kota-kota kecil masih menggunakan jaringan 2G untuk mesin EDC mereka, begitupun denganretail outletyang kebanyakan masih menggunakan ponsel 2G untuk bisnis mereka.

Gede juga mengungkapkan kalau XL tidak ingin kehilangan ‘siapapun’ termasuk pengguna yang saat ini masih menggunakan ponsel ‘jadul’ untuk sekedar telepon dan SMS.

“Karena kita tidak mau kehilangan siapapun, oleh karena itu kita masih membangun (BTS 2G). bandwidth-nya pun sangat minimum yaitu untuk SMS dan telepon. Marketnya adalah sesepuh dan orang tua, maka dari itu kita harus tetap serve,” ungkap Gede.

Alasan lainnya, jaringan 3G di-shutdown karena nantinya spektrum 3G mereka bisa digunakan untuk menambah kapasitas di jaringan LTE. Sedangkan, untuk jaringan 2G, operator tidak bisa menggunakannya untuk keperluan lain.

“Kalaupun kita shutdown 2G, kita tidak serta merta bisa menggunakannya ke keperluan lain. Maka dari itu, kita mengatakan shutdown 2G tidak buru-buru dan lebih natural,” ujar Gede.

 

 

Walau proses suntik mati jaringan 2G dilakukan secara perlahan, XL Axiata mencatat adanya penurunan jaringan 2G karena bank-bank juga sudah mulai migrasi dari 2G ke 4G.

Sementara itu, hingga di paruh pertama 2023 ini XL Axiata memiliki sekitar 150.261 BTS 4G dan 2G. BTS 4G sebanyak 97.125 buah dan BTS 2G sebanyak 53.136 buah.