XL Bakal ‘Caplok’ Salah Satu Perusahaan Operator di Indonesia Tahun Ini?
(Foto: dok. XL Axiata)
Uzone.id-- Muncul lagi wacana soal konsolidasi antara perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Kali ini wacana datang dari Axiata Group di Malaysia yang membuka kemungkinan ada salah satu perusahaan operator di Indonesia siap merger dengan XL Axiata.
Chief Executive Axiata Jamaludin Ibrahim mengatakan bahwa perusahaannya sedang dalam pembicaraan untuk membeli atau akuisisi pesaing dengan pangsa pasar lebih kecil di Indonesia untuk memangkas biaya dan persaingan, khususnya selama pandemi COVID-19 menghantam bisnis.
“Kecuali pemain terbesar, saya beri tahu sekarang kalau kami sedang berbicara dengan semuanya untuk semacam persiapan,” ungkap Jamaludin kepada kantor beritaReutersbelum lama ini.
Dia melanjutkan, “saya tidak bisa membayangkan jika mengakuisisi dua perusahaan.”
Baca juga:Trafik XL Axiata Naik 3 Persen Saat Hari H-1 Lebaran
Dengan kata lain, Axiata melalui unit bisnis PT XL Axiata Tbk di Indonesia berencana melakukan konsolidasi dengan salah satu perusahaan operator, antara Indosat Ooredoo, Smartfren Telecom, atau Hutchison Tri.
Selama ini kita tahu kalau perusahaan telekomunikasi yang menduduki pangsa pasar terbesar di Indonesia adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), kemudian XL Axiata menempati posisi kedua dengan kapitalisasi pasar senilai USD 8 miliar atau setara Rp117,9 triliun.
Lalu, posisi berikutnya diikuti oleh Indosat dengan nilai perusahaan Rp107 triliun, Smartfren dengan kapitalisasi pasar Rp20 triliun. Untuk pangsa pasar Hutchison Tri tidak diketahui berapa nilainya.
Baca juga:Perjalanan 25 Tahun Telkomsel
Melihat dari nilai kapitalisasi pasar XL Axiata di Indonesia, Jamaludin berharap rencana konsolidasi ini bisa terwujud di tahun 2020. Sejauh ini, Axiata juga tengah mencari kesepakatan di negara lain seperti Malaysia dan Sri Lanka. Axiata sendiri beroperasi di Kamboja, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Bangladesh, Nepal, dan Pakistan.
“Saya berharap sebelum pensiun, setidaknya ada satu negara yang bisa benar-benar mewujudkan rencana ini. Entah Malaysia, Indonesia, atau Sri Lanka,” tutur Jamaludin. “Pandemi corona ini membuat konsolidasi menjadi suatu keharusan, bahkan lebih dari sebelumnya, sehingga berdiskusi dengan semua pihak menjadi sangat penting.”
Hingga artikel ini diterbitkan, perwakilan XL Axiata belum menanggapi Uzone.id terkait hal ini.