Yamaha Terpuruk di MotoGP, Kok Quartararo Mau Perpanjang Kontrak?
Uzone.id- Bukan hanya Honda, pabrikan Jepang yakni Yamaha juga sedang terpuruk di MotoGP belakangan ini. Meski demikian, Fabio Quartararo baru saja menandatangani perpanjangan kontrak bersama pabrikan asal Iwata Jepang tersebut.
Kontrak baru Fabio Quartararo dengan Yamaha Racing sudah berlangsung sejak 5 April 2024 kemarin. Pada saat tanda tangan kontrak baru, Quartararo masih belum merasakan performa yang diinginkan dari M1 tungganannya.
Padahal sejak awal tahun, pembalap asal Prancis itu secara aktif dan pasif mencari pabrikan merek lain karena kurangnya daya saing Yamaha. Namun apa yang membuat Quartararo masih mau menjadi pembalap tim bekas Valentino Rossi itu?
Fabio Quartararo beralasan untuk melanjutkan membalap di Yamaha karena pabrikan berlogo garpu tala itu memiliki proyek serius yang dikerjakan dalam waktu dekat. Quartararo juga menyebutkan Yamaha menyiapkan anggaran besar untuk menyempurnakan motor M1 miliknya.
"Yamaha menginvestasikan dana besar untuk mendapatkan motor yang lebih baik," ujar Quartararo di Canal+ France.
"Di Yamaha, mereka telah merekrut banyak insinyur baru dan banyak hal yang terjadi di Italia dan bukan di Jepang. Kecepatan pergantian suku cadang telah berubah total dan sangat menarik abgi saya untuk melanjutkan bersama Yamaha," lanjutnya.
Meskipun terpuruk di MotoGP, namun Fabio Quartararo bersama Yamaha tidak seburuk Honda. Faktanya juara dunia MotoGP 2021 ini masih mampu menyelesaikan balapan, bahkan mampu berada di posisi ke-7 di Portimao.
"Saya tidak ingin janji-janji, apa yang mereka berikan kepada saya adalah bukti dan tahun ini saya sudah mendapatkannya," ujar El Diablo.
Pada kenyataannya, Fabio Quartararo menetap di Yamaha juga karena ditawari gaji yang fantastis agar tidak pindah ke tim lain. Bahkan Quartararo menjadi pembalap dengan gaji termahal saat ini.
Fabio Quartararo menyebutkan, keseriusan Yamaha terhadap dirinya disadarkan oleh Marc Marquez yang hengkang dari Honda. Menurutnya Yamaha seperti ditampar oleh kasus tersebut, mengingat Honda harus kehilangan pembalap terbaiknya di masa sulit.
"Kepergian Marquez dari Honda ke Ducati membangunkan banyak orang di Yamaha," jelas Quartararo.
Saat ini Yamaha M1 menjadi satu-satunya motor di MotoGP yang masih menggunakan mesin inline 4-silinder. Namun mesin ini cukup berbeda, karena menggunakan teknologi crossplane yang tidak ada di motor-motor 4-silinder segaris lainnya.
Sementara itu, pabrikan lain seperti Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia di MotoGP sudah menggunakan mesin V4 yang dianggap mampu menghasilkan tenaga lebih besar.