Apa Saja Isi Revisi Permen Kominfo untuk Industri Game Lokal?
Ilustrasi foto: Onur Binay/Unsplash
Uzone.id – Kominfo turut mengambil peran untuk mendukung pengembangan ekosistem game di Indonesia. Dukungan ini dilakukan dengan beberapa cara, termasuk melalui kebijakan afirmatif dengan tujuan memberikan peluang yang setara di industri game serta menghadirkan program akselerator untuk pelaku industri game lokal.
“Kementerian Kominfo berupaya menghadirkan kebijakan afirmatif bagi ekosistem game Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam acara penandatanganan MoU Pengembangan e-Sports Desa Kreatif - Weekly Brief Menparekraf pada 11 Desember kemarin.Salah satu dukungan nyata yang diberikan Kominfo adalah melalui revisi pada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik yang merupakan bagian dari penyusunan Perpres Industri Gim Nasional.
Peraturan Presiden yang dicanangkan pada September lalu ini memiliki tujuan untuk memperkuat industri game lokal dan akan mengatur tujuh pilar yang berfokus pada pengembangan ekosistem game nasional.
Pilar ini antara lain pengembangan SDM, pembukaan akses pembiayaan, peningkatan promosi dan akses pasar, penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai serta kompetitif.
Pilar lainnya, penyusunan peraturan perundang-undangan penguatan ekosistem game nasional, pembangunan industri perangkat kelas untuk game nasional dan aktivasi game nasional di kawasan regional dan global.
Budi Arie menjelaskan, “Secara prinsip (Perpres ini) dapat menghadirkan level playing field antara pelaku industri game lokal dan global.”
Selain melakukan Perpres, tindak nyata yang telah dilakukan oleh Kominfo adalah melakukan kolaborasi bersama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) melalui Indonesia Game Developer Exchange (IDGX).
Program akselerator ini merupakan kegiatan game developer mentoring, business matchmaking dan pertukaran informasi termasuk workshop dan diskusi bersama pelaku industri global. Tahun ini, acara IGDX dilaksanakan di Bali pada bulan Oktober 2023 dan dihadiri oleh investor dari luar negeri sebagai ajang 'kencan' dengan developer game lokal.
Dukungan Kominfo terhadap industri game di Indonesia tidak lain karena industri ini semakin bertumbuh serta memiliki potensi yang sangat besar.
“Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dan nilai produk bagi pengembangan game di Indonesia,” ungkap Menkominfo.
Sebuah riset dari Reedser Analysis menemukan fakta di tahun 2023, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia terpapar gim yang disediakan dalam berbagai perangkat.
Di tahun 2022, pengguna gim di Indonesia telah mengunduh 3,45 miliar game online, menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan pengguna gim daring terbanyak di dunia.
Pertumbuhan ini diprediksi semakin berkembang dari tahun ke tahun. Pada tahun 2028 nanti, Kominfo memprediksi adanya 45,5 juta pengguna di pasar game online Indonesia dengan estimasi pendapatan bernilai sebesar USD491.10 Juta atau hampir Rp6 Triliun.
"Potensi ekonomi yang signifikan tersebut tentu harus kita kembangkan secara serius," tandasnya.