Apple Didesak Mundur dari Rencana Pindai Pesan Milik Pengguna

Uzone.id – Awal bulan ini, Apple telah mengumumkan bahwa mereka akan membuat software bernama neuralMatch untuk memindai pesan dan foto guna menangkal aksi eksploitasi dan kekerasan terhadap anak.

Pihak yang kontra semakin merebak ke permukaan, banyak komunitas hak asasi dan organisasi keamanan dari seluruh dunia angkat suara menentang rencana Apple tersebut.

Baca juga: Kenapa Sistem neuralMatch Milik Apple Dianggap Berbahaya?

Mengutip E&T, lebih dari 90 kelompok kebijakan dan hak asasi dari seluruh dunia telah melayangkan surat terbuka kepada Apple. Mereka minta perusahaan tersebut untuk membatalkan rencana pemindai pesan dan gambar anak-anak untuk aktivitas ‘nudity’ dan pemindaian ponsel orang dewasa atas gambar pelecehan seksual anak-anak.

Dalam surat tersebut, himpunan komunitas hak asasi mengatakan meski fitur pindai Apple dapat melindungi anak-anak dan mengurangi penyebaran materi pelecehan seksual anak (CSAM), fitur ini juga bisa menjadi boomerang.

Preview

Fitur pemindaian yang direncanakan Apple bisa menciptakan risiko baru bagi anak-anak, menyensor ucapan dan mengancam privasi serta keamanan orang-orang di belahan dunia.

Kampanye surat terbuka ini diselenggarakan oleh lembaga nirlaba yang berbasis di AS, Center for Democracy & Technology (CDT).

“Apple sangat membuat kami kecewa, terlebih mereka telah menjadi sekutu setia dalam mempertahankan enkripsi di masa lalu,” kata kata Sharon Bradford Franklin, co-direktur Proyek Keamanan & Pengawasan CDT.

Menanggapi banyaknya tentangan dari kalangan publik, Apple cepat tanggap dan mengatakan bahwa masalah privasi dan keamanan telah diatasi dalam dokumen Security Threat Model Review of Apple's Child Safety Features.

Baca juga: Google Contek Apple, Gak Ngasih Kepala Charger untuk Pixel 6 dan 6 Pro

Selain itu, para komunitas juga menyorot perubahan pada iMessage Apple dan mengatakan bahwa perubahan dari Apple akan merusak enkripsi end-to-end yang telah dipertahankan Apple.

Beberapa komunitas yang telah menandatangani surat terbuka ini adalah American Civil Liberties Union, Electronic Frontier Foundation, Access Now, Privacy International, dan Tor Project.