Bagaimana 5G di Indonesia Bakal Mendorong Pertumbuhan Startup
Ilustrasi (Photo by Frederik Lipfert on Unsplash)
Uzone.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate telah membicarakan tentang persiapan teknologi 5G di Indonesia.Dalam konferensi pers Kaleidoskop 2020 & Outlook 2021: Indonesia Terkoneksi Makin Digital Makin Maju, pada 31 Desember 2020, ia menyatakan, "Tahun 2021 juga akan ditandai dengan persiapan deployment 5G teknologi di Indonesia."
Persiapan ini akan mulai di beberapa spot pariwisata utama, kawasan industri, dan kota mandiri yang dari sisi ekosistem dinilai telah siap dengan teknologi 5G.
Baca juga: Meneropong 2021, Setelah Investor Paman Sam Lirik Startup Lokal
Sejalan dengan itu, apa saja manfaat implementasi 5G untuk startup di Indonesia, dan bagaimana mereka bisa mempersiapkannya sejak dini?
Startup B2C
Dari sisi penggunaan, pada saat ini sebenarnya belum terlalu banyak bidang startup B2C yang membutuhkan 5G. Salah satu sektor yang barangkali dapat memanfaatkan 5G adalah bidang yang membutuhkan data dalam jumlah sangat besar.
Termasuk di dalam bidang tersebut adalah cloud gaming khususnya yang memanfaatkan Virtual Reality (VR)/Augemented Reality (AR). Bidang ini membutuhkan data real time dalam jumlah besar sehingga 5G akan membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih baik.
Startup B2B
Sebaliknya, banyak bidang startup B2B yang berpotensi untuk memanfaatkan teknologi 5G. Termasuk di antaranya adalah industri 4.0. Beberapa operator termasuk Telkomsel mencoba untuk melakukan pilot akan teknologi ini di wilayah atau kawasan industri yang membutuhkan otomasi, operator mesin besar dari jarak jauh, dan sebagainya.
Bidang lain yang dapat memanfaatkan teknologi 5G termasuk smart city dan smart building. Monitor lalu lintas kendaraan dan mobilitas, penerangan jalan umum, monitor kualitas lingkungan seperti air dan udara, serta berbagai lalu lintas data lainnya dapat dilakukan dengan lebih baik dengan 5G.
Area lain yang memanfaatkan 5G adalah Health Tech. Ini termasuk ke dalam startup B2B2C karena di satu sisi berinteraksi dengan pelanggan / pasien namun di sisi lain berinteraksi dengan rumah sakit serta perusahaan besar lainnya.
Baca juga: Dapat Frekuensi 2,3 GHz, Jaringan Telkomsel Terdepan
Health Tech dapat memanfaatkan 5G salah satunya untuk dapat memonitor kondisi kesehatan pasien dengan lebih teliti, misalnya tracking denyut nadi dan berbagai parameter kesehatan lainnya secara real time dan langsung termonitor oleh sistem di rumah sakit. Dengan demikian, apabila ada gejala dapat diketahui lebih cepat.
Startup yang ingin memanfaatkan teknologi 5G dapat melakukan benchmark terhadap startup serupa di negara lain yang lebih dulu meluncurkan misalnya Korea Selatan.
Namun, jangan lupa untuk tetap melihat kebutuhan pelanggan karena belum tentu sama di setiap negara. Mudah-mudahan kehadiran 5G akan semakin meningkatkan pertumbuhan startup di Indonesia.