Home
/
Startup

Meneropong Tahun 2021 Setelah Investor ‘Paman Sam’ Lirik Startup Lokal

Meneropong Tahun 2021 Setelah Investor ‘Paman Sam’ Lirik Startup Lokal

-

Fajrin Rasyid28 December 2020
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Kolom oleh: Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

Uzone.id - Laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukan bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan menyentuh angka USD44 miliar atau setara Rp624 triliun pada 2020 ini.

Banyak yang percaya, hal ini berhasil menarik minat para investor Amerika Serikat untuk berinvestasi ke startup digital lokal. Sebut saja Bukalapak yang berkolaborasi dengan Microsoft, Gojek yang disuntik dana oleh Paypal dan Facebook, dan tak lupa Google dan Temasek yang mengucurkan dana segar ke Tokopedia.

Setelah dilirik oleh investor asal Negeri Paman Sam, kira-kira gebrakan baru apa yang layak hadir di 2021 di dunia startup tanah air?

1. Akuisisi atau investasi strategis terhadap startup lokal lainnya

Ini merupakan hal yang paling sering terjadi setelah startup memperoleh pendanaan. Gebrakan ini dilakukan untuk menunjukkan cerita pertumbuhan (growth story) startup tersebut kepada investor maupun calon investor mereka.

Baca juga: Inovasi Digital yang Hadir saat Pandemi

Startup yang berpotensi menjadi target investasi atau akuisisi di antaranya yang menunjukkan performa yang baik selama pandemi ini, seperti di sektor kesehatan dan pendidikan.

Preview
Ilustrasi (Foto: Freepik)


Startup yang mengalami perlambatan selama pandemi pun mungkin saja menjadi target, terutama apabila secara fundamental startup tersebut memiliki kondisi baik.

Dengan demikian, Ketika – mudah-mudahan – tahun depan pandemi ini semakin teratasi, startup yang diincar tersebut dapat Kembali ke jalur pertumbuhan semula sebelum pandemi.

2. Kerjasama Business to Business (B2B) strategis dengan investor

Beberapa pihak seperti disebutkan di atas yang menyuntikkan dana terhadap startup-startup termasuk ke dalam golongan investor strategis, yakni investor yang menyuntikkan dana tidak hanya sekadar untuk mengharapkan keuntungan finansial dari sisi kenaikan nilai investasi.

Tetapi juga ada kerjasama strategis antara investor dengan startup.

Baca juga: Apa yang Harus Dipertimbangkan Jika Startup Berencana Merger?

Microsoft dan Bukalapak menyebutkan bahwa mereka akan berkolaborasi dalam hal komputasi awan (cloud computing). Gojek pun melakukan kerjasama dalam bidang yang sama dengan Google.

Di tahun 2021, bukan tidak mungkin kerjasama juga terbentuk di bidang-bidang lain seperti productivity, layanan peta, dan layanan chatting.

3. Go Public

Ya, ini hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak pihak. Saya memprediksi tahun depan satu atau lebih startup akan go public atau setidaknya memulai proses tersebut.

Kondisi ini akan semakin mungkin terjadi apabila kondisi pandemi dan perekonomian di tahun depan sesuai dengan prediksi atau harapan banyak pihak.

Preview
Ilustrasi (Foto: Readwriter)


Beberapa startup seperti Tokopedia dan Traveloka bahkan dikabarkan mulai mendiskusikan kemungkinan ini kepada pihak terkait.

Apabila Initial Public Offering (IPO) ini terjadi, maka hal ini akan menjadi momentum positif bagi dunia startup di Indonesia khususnya dalam mendorong pertumbuhan generasi startup berikutnya. Kita tunggu saja.

populerRelated Article