Bagaimana Membangkitkan Nasionalisme dengan Teknologi Informasi
Ilustrasi (Foto: Susetyo/Uzone.id)
Uzone.id - Mewujudkan Indonesia yang maju tidak terlepas dari sebuah pergerakan pemuda, bahkan ini sudah terjadi sejak satu abad lebih yang lalu. Kita mengenal sejarahnya, sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Diperingati setiap tanggal 20 Mei, ditandai dengan pergerakan pemuda yang dipelopori oleh Boedi Oetomo, pemuda memegang peran penting dengan kemajuan negara.Bila dahulu, pemuda berjuang dengan tenaga untuk merebut kemerdekaan dari bangsa asing. Saat ini Hari Kebangkitan Nasional ditandai dengan mendorong peran pemuda dalam meningkatkan kesejahteraan negara.
Rasanya sangat pantas peran teknologi turut membantu hal tersebut.
Baca juga: Masker Tetap jadi Produk Terlaris di e-Commerce
Dari jurnal yang ditulis oleh Muhammad Jafar Elly, peneliti di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), yang merupakan alumnus Magister Ilmu Komputer IPB, menyebutkan teknologi informasi memiliki peran yang cukup signifikan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan kemandirian bangsa.
Persoalannya sekarang, bagaimana membangkitkan nasionalisme ini dengan menggunakan teknologi informasi
Dia menuliskan, pertama, yang harus dilakukan adalah mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia. Jika semua sudut wilayah Tanah Air ini telah terhubung dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi, secara otomatis integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan terjaga dan berada dalam kendali pemerintahan.
Baca juga: Berapa Jumlah Penduduk Dunia yang Sudah Melek Internet?
Kedua, membangkitkan semangat kemandirian bangsa melalui pengetahuan yang bisa diperoleh dari jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga, menumbuhkan jiwa nasionalisme dan rasa cinta kepada Tanah Air lewat karya-karya intelektual yang bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
“Rasa cinta ini pada gilirannya akan menumbuhkan semangat bela negara. Bela negara dalam hal ini tidak hanya dilakukan ketika bangsa dalam keadaan bahaya atau terancam, tapi juga diwujudkan di medan kompetisi baik yang berskala nasional maupun internasional,” tulisnya di situs resmi LIPI, seperti dikutip Uzone.id.
Sejalan dengan dengan hal tersebut, Tokopedia mengambil peran dengan membangkitkan semangat berinovasi dengan mendorong kemajuan talenta digital bersama para mitra strategis.
“Kami berkolaborasi dengan mitra strategis seperti instansi pendidikan, komunitas pegiat teknologi, pemerintah dan lain-lain untuk menghadirkan Tokopedia Academy. Ini merupakan wadah bagi talenta digital mengasah ilmu dan keterampilan berkaitan dengan teknologi, data, produk dan desain produk,” jelas Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.
“Selain mencapai pemerataan pengetahuan melalui teknologi, upaya ini ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan akan 9 juta talenta digital hingga 2030,” tambah Ekhel.
Melalui Tokopedia Academy menghadirkan 18 program yang dapat diakses secara gratis lewat website Tokopedia Academy.
Tokopedia Academy juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui SIBERKREASI.
Salah satu programnya adalah Tokopedia NextGen, program inkubasi bagi pelajar SMA/SMK/SLTA sederajat untuk lebih memahami dunia digital.
Dalam waktu dekat, Tokopedia Academy akan kembali mengadakan START Summit 2022 yang mengusung tema ‘Driving Innovation At Scale’.
Konferensi teknologi ini adalah salah satu wujud komitmen Tokopedia untuk terus menggaungkan semangat kebangkitan nasional lewat mendorong kemunculan lebih banyak inovasi dari para talenta digital dalam negeri.
Deretan Fitur Baru bagi Pengguna iOS dan Android
Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia terus berupaya menghasilkan inovasi terbaik - yang dapat mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mencapai lebih - di perangkat iOS maupun Android.
“Fitur Built-in Dark Mode contohnya, kami hadirkan di iOS maupun Android, yang bermanfaat untuk menghemat baterai smartphone, serta nyaman untuk mata, khususnya saat menggunakan ponsel di tengah ruangan gelap,” ungkap Head of Engineering (iOS) Tokopedia, Tonito.
Di sisi lain, Head of Engineering (Android) Tokopedia, Rico Harisin mengungkapkan, “Kami juga mengembangkan aplikasi Tokopedia khusus untuk ponsel lipat atau Foldable, sehingga pengguna Android foldable dapat berbelanja dengan lebih nyaman.”
Membangun aplikasi Tokopedia dalam ponsel lipat sangat menantang karena barunya teknologi tersebut, tetapi tantangan itu justru meningkatkan semangat tim.
“Kami sangat antusias mengembangkan aplikasi untuk teknologi terdepan seperti foldable. Banyak sekali yang bisa kami pelajari, terlebih karena mengetahui upaya pengembangan ini bisa menjawab kebutuhan pengguna,” tambah Rico.