Beli Solar & Pertalite Pakai MyPertamina Terbentur Kendala Teknis
Uzone.id - Pemerintah memberikan tugas besar yang dibebankan pada aplikasi MyPertamina untuk bisa membatasi pembelian bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi, yakni solar dan Pertalite. Aplikasi MyPertamina diharapkan mencegah jebolnya kuota BBM bersubsidi.
Saat ini banyak pihak sedang menanti revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.Ketika Perpres tersebut sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo, maka penggunaan MyPertamina dalam pembelian solar atau Pertalite akan diwajibkan.
Baca juga: Kenapa Harus Pakai MyPertamina untuk Kendalikan Konsumsi Pertalite?
Akan tetapi, Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan ada beberapa kendala teknis yang harus diantisipasi pemerintah saat aplikasi MyPertamina wajib digunakan saat membeli Pertalite maupun solar.
Masalah tersebut terkait proses registrasi, verifikasi ulang data, hingga kelancaran jaringan internet di beberapa daerah. Asal tahu saja, aplikasi MyPertamina dapat berjalan dengan mulus jika didukung koneksi internet yang lancar.
“Antara lain proses registrasi, verifikasi, kelancaran network di beberapa daerah,” tutur Saleh saat dihubungi Uzone.id.
Selain faktor teknis, kendala lainnya adalah batasan jumlah BBM bersubsidi yang bisa dibeli oleh masyarakat. Saleh mengatakan, batas maksimal tersebut sampai sekarang tak kunjung ditentukan.
“Belum ditentukan,” tutur Saleh.
Jatah Pertalite Semakin Sedikit
Sebelumnya, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati memaparkan bahwa realisasi penyaluran atau konsumsi Pertalite sudah tembus 50 persen. Saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, pada Rabu (8/6/2022), ia menyebut bahwa kuota awal sebanyak 11,69 juta kl atau 50,74 persen dari kuota yang ditetapkan sebanyak 23,04 juta kl.
Baca juga: Riding Pakai Sandal Jepit, Siap-siap Bakal Kena Tilang!
Selanjutnya, pemerintah akan menambah kuota BBM bersubsidi termasuk Pertalite. Untuk kuota Pertalite ditambah sebesar 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.
Nah, untuk mengantisipasi kuota BBM bersubsidi yang sudah tembus di atas 50 persen, maka pemerintah akan mengoptimalkan MyPertamina.
“Ya kita akan optimalkan MyPertamina,” ungkap Saleh.
VIDEO: