Beragam Nama Virus Corona, Covid-19 Trending Topics

Uzone.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menentukan penyebutan resmi untuk penyakit mematikan yang belum ada obatnya, yang disebabkan virus corona. Virus tersebut ditetapkan bernama Covid-19.

Nama Covid-19 diambil dari singkatan Corona Virus Disease 2019. Hal ini diungkap oleh kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Menurutnya, memiliki nama untuk sebuah virus merupakan hal penting untuk menghindari penggunaan nama lain yang tidak akurat.

"Kita sekarang telah memiliki nama untuk penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus, yakni Covid-19. Ini dilakukan agar penyebutan penyakitnya lebih akurat dan tidak terlalu stigmatis," ujar Tedros, dalam cuitannya.

Baca juga: 5 Perbedaan Varian Samsung Galaxy S20, Yuk Intip!

Penggunaan nama Covid-19 dianggap cukup tepat karena tidak mengandung nama yang spesifik. Misalnya, nama lokasi, binatang, atau kelompok ras tertentu. Jika nama-nama tersebut digunakan maka dipastikan akan memunculkan stigma negatif.

Awalnya penyakit yang disebabkan oleh virus corona disebut dengan nCov-2019 lalu berubah menjadi Wuhan-Flu yang diambil dari nama lokasi tempat epidemi berasal. Sayangnya, hal ini akan berdampak buruk pada citra kota tersebut dan warga yang berasal dari situ.

WHO juga sempat menamakan penyakit virus corona dengan 2019-nCoV acute respiratory disease dan National Health Commission di China menyebutnya dengan novel coronavirus pneumonia atau NCP.

Baca juga: Samsung Jawab Kenapa Namanya Galaxy S20?

"Orang-orang cenderung menganggap penyakit ini sebagai bagian dari karakteristik sekelompok orang atau wilayah tertentu. Hal ini akan sangat memberikan penilaian negatif terhadap golongan atau wilayah tertentu. Begitu juga dengan penyebutan menggunakan nama binatang," ujar pihak WHO.

Para ahli di WHO rupanya tidak ingin terjadi kebingungan lagi, setelah ada nama-nama penyakit yang mengambil penyebutan khusus dari lokasi atau kelompok orang.

Misalnya, pada tahun 1500 di Prancis, penyakit sipilis disebut dengan nama Italian Disease sedangkan di Itali, itu disebut sebagai French Disease. Lalu pada 1918, pandemi influenza secara luas disebut sebagai Spanish Flu, walaupun penyakit tersebut tak berasal dari Spanyol.

Pada 2009, WHO mengubah penamaan Flu Babi menjadi Influenza A atau H1N1 karena penjualan babi menurut drastis. Ebola juga dinamakan setelah nama kawasan sungai dekat wabah Ebola pertama kali muncul.

"Jika kamu menamai penyakit dengan nama daerah tertentu tapi itu menyebar secara global, itu akan sangat membingungkan," ujar  Profesor Epidemiologi dari University of Michigan, Arnold Monto.