Home
/
Automotive

Berharap PLN Bisa Atasi Range Anxiety Pengguna Mobil Listrik

Berharap PLN Bisa Atasi Range Anxiety Pengguna Mobil Listrik

SPKLU di PLN ULP Wates (Dok:Uzone.id/Brian)

Brian Priambudi07 January 2025
Bagikan :

Uzone.id - Di akhir tahun 2024, tim kami mengadakan program Electric Holiday. Di program ini ada empat mobil listrik yang kami gunakan untuk perjalanan jauh sebagai tunggangan liburan. 

Setiap mobil listrik yang kami gunakan, memiliki jarak tempuh lebih dari 400 kilometer yang tentunya memungkinkan untuk perjalanan jarak jauh. Meski demikian, terdapat range anxiety yang membayangi setiap perjalanan. 

Range anxiety ini muncul bukan karena tidak yakin terhadap mobil listrik yang digunakan. Tetapi lebih kepada infrastruktur pengecasan yang tersedia di beberapa daerah. 

Memang di Pulau Jawa, infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah banyak berdiri. Namun tidak semuanya sudah dilengkapi fast charging dan berfungsi dengan baik. 



Seperti yang kami alami pada perjalanan ke Cilacap, Banjarnegara, Wates, hingga ke Yogyakarta. 

Tak dipungkiri setiap Rest Area di Tol Trans Jawa sudah tersedia SPKLU dengan beragam jenis pengisian daya. Mulai dari AC hingga DC Fast dan Ultra Fast Charging sudah tersedia sepanjang Tol Trans Jawa. 

Namun di rute yang disebutkan tadi banyak yang melintasi jalur di luar tol Trans Jawa dan kota-kota kecil. Sehingga beberapa kendala pun sempat kami temui selama perjalanan di luar Tol Trans Jawa. 

Seperti di Cilacap, kota kecil yang buntu ini hanya memiliki satu unit SPKLU saja yang berlokasi di kantor PLN setempat. SPKLU tersebut juga memiliki pengisian daya jenis AC dan DC Fast Charging, namun sayangnya jenis DC dalam gangguan atau mengalami kerusakan. 

Chery Omoda E5 Charging menggunakan jenis AC (Dok: Uzone.id/Brian)
Preview
Chery Omoda E5 Charging menggunakan jenis AC (Dok: Uzone.id/Brian)

Kami pun mencoba meminta beberapa informasi kepada petugas setempat, namun disebutkan kerusakan sudah terjadi selama beberapa waktu dan belum dibetulkan. Alasannya pun cukup tak masuk akal, karena di Cilacap masih minim yang menggunakan mobil listrik. 

Pada akhirnya, kami memutuskan untuk menggunakan charging AC yang hanya berkekuatan 7 kW saja. Dengan charging ini membutuhkan waktu 5 jam untuk mengisi dari 50 persen hingga penuh yang tentunya sangat memakan waktu. 



Kemudian masalah lain ditemukan saat perjalanan Cilacap menuju Yogyakarta. Saat tiba di Wates, kami pun memutuskan untuk melakukan pengisian daya di SPKLU yang bertempat di kantor PLN setempat. 

Di SPKLU tersebut terdapat pengisian daya jenis AC dan DC Fast Charing 200 kW. Sayangnya lagi-lagi jenis DC Fast Charging mengalami kendala yang tidak diduga. Mesin pengisian daya kerap memutus sambungan listrik pengecasan dalam kurun waktu 10-36 detik. 

Dengan demikian, sulit untuk melakukan pengecasan hingga penuh jika sambungan terus terputus. Kami pun mencoba menghubungi nomor WhatsApp PLN yang tertera di mesin SPKLU. Pihak PLN pun koperatif dengan memberikan solusi untuk melakukan restart pada mesin SPKLU. Namun setelah restart, hasilnya pun sama, koneksi mesin SPKLU dan mobil listrik kembali terputus dalam kurun waktu 30 detik. 

Akhirnya kami pun menyerah setelah mencoba beberapa kali. Beruntungnya, jarak tempuh masih tersedia sekitar 100 kilometer, sehingga bisa melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan melakukan pengecasan di PLN lain. 

Sementara di Banjarnegara, kami tidak menemukan SPKLU jenis DC Fast Charging yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan mengisi baterai secara cepat. 



Jika berbicara pengisian daya jenis AC, hampir bisa ditemukan di semua kota di Pulau Jawa. Namun jika sifat pengecasan merupakan untuk melanjutkan perjalanan, tentunya charging AC tidak efektif. Mengingat jenis ini biasanya membutuhkan waktu lebih dari 5 jam untuk mengisi baterai hingga penuh. 

Kendala-kendala di atas merupakan pekerjaan rumah atau PR bagi PLN sebagai penyedia infrastruktur charging station mobil listrik untuk mengatasi range anxiety

Sebagai perusahaan listrik negara, seharusnya PLN bisa memberikan ketenangan kepada pengguna mobil listrik. Dengan demikian, peralihan dari mobil bermensin bensin menuju ke listrik bisa lebih cepat terjadi.

populerRelated Article