Home
/
Technology

Berrybenka Perkuat Omnichannel dan Chat Commerce

Berrybenka Perkuat Omnichannel dan Chat Commerce

Aditya Hadi Pratama26 January 2017
Bagikan :

Pada tanggal 26 Januari 2017, e-commerce fesyen Berrybenka mengumumkan kalau di akhir tahun 2016 yang lalu mereka telah mendapat pendanaan terbaru sebesar delapan digit dolar Amerika Serikat (lebih dari Rp133 miliar).

Dana segar tersebut mereka terima dari Maj Invest Private Equity, Asia Summit Capital, Softbank-Indosat (SB-ISAT) Fund, dan beberapa investor lokal.

Setelah pendanaan ini, CEO Berrybenka Jason Lamuda menyatakan kalau pihaknya akan memperkuat strategi omnichannel (kombinasi bisnis online dan offline), seperti dengan membuka toko sementara alias pop up store serta menghadirkan fitur chat commerce.

Strategi omnichannel Berrybenka sebenarnya telah kita lihat sepanjang tahun 2016 yang lalu dengan dibukanya empat belas pop up store.

Mereka bahkan berencana untuk membuka dua puluh pop up store serta beberapa toko permanen di tahun 2017. Hal ini mereka lakukan demi memenuhi target pertumbuhan sebesar tiga ratus persen yang mereka tetapkan.

Keberadaan toko-toko offline tersebut membuat mereka bisa menerapkan beberapa layanan baru, seperti COD (cash on delivery) 2.0.

Layanan tersebut memungkinkan kamu untuk memesan produk secara online namun mengambilnya di toko offline milik Berrybenka. Kamu bahkan bisa mencoba produk tersebut lebih dahulu dan hanya membayar untuk produk yang kamu rasa cocok.

Adapun dengan fitur Chat Commerce, Berrybenka memungkinkan para pengguna mereka untuk berbelanja lewat aplikasi chat seperti WhatsApp, Facebook Messenger, atau LINE.

Jason Lamuda Berrybenka | Foto
Preview

Jason Lamuda, CEO Berrybenka

Berrybenka juga berencana untuk menghadirkan fitur asisten belanja bernama Stella yang bisa melayani pertanyaan atau keluhan kamu melalui WhatsApp, serta memberi informasi terkait tren fesyen terkini. Fitur ini sepertinya akan serupa dengan layanan chat bot bernama Soraya yang sebelumnya telah dihadirkan e-commerce fesyen lain, yaitu Sale Stock.

Dalam hal produk, pada tahun ini Berrybenka pun menyiapkan lebih banyak koleksi Berrybenka Curve untuk para pengguna dengan postur tubuh besar, serta Berrybenka Premium yang mempunyai desain dan bahan eksklusif.

Berdiri pada bulan Agustus 2011, Berrybenka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures pada tahun 2012 dan investasi Seri A sebesar dari GREE Ventures pada bulan Januari 2013.

Pendanaan terbaru yang mereka ungkapkan adalah investasi Seri B sebesar US$5 juta (sekitar Rp66 miliar) yang mereka dapat dari TransCosmos dan GREE Ventures pada tanggal 21 November 2013. Pendanaan tersebut bahkan merupakan salah satu investasi Seri B terbesar di Indonesia pada saat itu.

Selain Berrybenka, masyarakat di Indonesia sebenarnya juga bisa berbelanja pakaian di e-commerce fesyen lain seperti Zalora dan Sale Stock. Meski mempunyai bisnis serupa, masing-masing e-commerce tersebut sebenarnya mengincar target pasar serta menghadirkan layanan yang relatif berbeda.

The post Raih Pendanaan Ratusan Miliar, Berrybenka Perkuat Omnichannel dan Chat Commerce appeared first on Tech in Asia Indonesia.

populerRelated Article