BSSN Bantah Data eHAC Bocor, Ini Penjelasannya
-
Aplikasi eHAC (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), instansi pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang Keamanan Informasi dan Keamanan Siber, menegaskan bahwa data pribadi dalam aplikasi eHAC tidak mengalami kebocoran.Adapun laporan yang disampaikan vpnMentor bahwa terdapat 1,3 juta data pribadi telah bocor berasal dari Indonesia Health Alert Card (eHAC), menurut BSS itu merupakan proses berbagi informasi di bidang keamanan siber.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan, menjelaskan bahwa apa yang terjadi saat ini bukan terkait kebocoran data. Menurutnya, hal ini adalah bagian dari proses.
BACA JUGA: Bulan Ini, Microsoft Akhiri Dukungan Office Android di Chromebook
"Kalau dari keamanan siber, kita mengenalnya sebagai threat information sharing, di mana pihak yang mempunyai concern soal keamanan siber saling bertukar informasi," kata dia saat jumpa pers virtual di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Anton menambahkan, setelah pihaknya mendapatkan informasi dari vpnMentor, BSSN langsung verifikasi dan berkoordinasi dengan Kemenkes. Selanjutnya, Kemenkes langsung bergerak melakukan tindakan dari informasi yang didapat untuk mengamankan data.
"Jadi, data-data yang ada masih tersimpan baik. Informasi ini juga merupakan bagian dari mitigasi risiko untuk melakukan langkah pencegahan," kata Anton.
Anton menerangkan lebih lanjut, kalau informasi yang disampaikan vpnMentor merupakan proof of concept. Itu berarti ada celah yang bisa dipakai pihak lain untuk mengambil data tersebut. Namun, celah yang rentan itu sudah ditutup.
Kemudian, Anton menegaskan lagi bahwa tidak ada data yang bocor.
BSSN, tutur Anton, telah melakukan layanan IT Security Assestment dan memberikan masukan terkait keamanan dalam sistem transaksi elektronik.
Melihat situs resmi bssn.id, layanan IT Security Assestment merupakan merupakan layanan publik terkait pengujian kerentanan, pemberian saran dan rekomendasi terkait pengamanan, guna meminimalisir celah kerawanan yang terdapat pada semua sistem informasi pemerintah.
Dalam hal ini, Anton mengatakan pihak BSSN memberikan rekomendasi pada aplikasi PeduliLindungi yang sekarang digunakan masyarakat dan termasuk fitur eHAC di dalamnya.
"Jadi, mari sama-sama kita gunakan itu dengan baik dan menjaga supaya tidak ada pihak yang menyalahgunakan hal tersebut," ungkap Anton.