icon-category Digilife

Bupati Kirim Surat ke Kominfo Agar Blokir Mobile Legends, Free Fire, PUBG

  • 24 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Screen Post - Unsplash)

Uzone.id -  Mungkin gamers akan menangis melihat kabar ini. Pasalnya, Bupati Mukomuko Sapuan, telah mengirim surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar memblokir game populer macam PUBG, Mobile Legends, Free Fire, Higgs Domino dan lainnya.

Permintaan pemblokiran itu dengan alasan bahwa game online telah banyak dikeluhkan masyarakat Mukomuko. Apalagi, kata dia, game online itu banyak dimainkan oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah.

"Bupati telah menyampaikan surat permohonan agar Menkominfo memblokir game online di wilayah Kabupaten Mukomuko," kata Bustari Maller, dikutip Uzone.id dari Antara, Selasa, 22 Juni 2021.

BACA JUGA: Cara Pakai Instagram Reels

Bustari mengatakan, anak-anak telah menjadi pecandu game online sehingga kondisi ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah pusar.

Selain itu, kata dia, anak-anak yang kecanduan game akan mengalami gangguan penglihatan, obesitas dan de quervain syndrome.

Mengutip Alodokter, De Quervain’s tenosynovitis atau de Quervain syndrome adalah rasa sakit disertai pembengkakan di pangkal ibu jari dan pergelangan tangan. Rasa sakit ini disebabkan oleh peradangan pada selubung tendon yang terletak di pangkal ibu jari.

Tak cuma itu, kata Bustari, melihat sisi psikologis juga anak yang kecanduan game online akan menjadi lebih individual dan menjadi egois.

Menurut Bustari, Bupati mengirim surat kepada Kominfo agar memblokir game online karena pemerintah daerah setempat tidak punya kewenangan memblokir situs atau aplikasi game online tersebut.

Benarkah main game online bisa menyebabkan gangguan penglihatan, obesitas dan de Quervain syndrome? 

Melansir Business Insider, rupanya ada hasil penelitian dari Universitas Sains dan Teknologi Elektronik China breast Universitas Macquarie Australia yang dipublikasikan Nature dan menemukan bahwa ada korelasi antara bermain video game bergenre aksi dan peningkatan volume otak.

Para peneliti berfokus pada korteks insular - bagian dari korteks serebral yang terlipat jauh di dalam otak - dan telah lama menjadi subjek dari beberapa penelitian hingga saat ini.

Para peneliti juga melibatkan 27 ahli Action Video Game (AVG) yang sudah pernah mengikuti kejuaraan nasional League of Legends dan Dota 2.

Para ahli itu juga bermain dengan 30 pemain amatir. Peneliti pakai pemindai MRI untuk mengambil foto-foto rinci dari korteks insular partisipan.

Hasilnya, para pemain game profesional telah meningkatkan konektivitas fungsional dan volume otak di subkawasan insular mereka.

Penelitian itu menemukan bahwa peningkatan kecerdasan kognitif otak bisa dirangsang oleh game, namun dengan waktu tertentu.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini