Home
/
Digilife

Cara Facebook Biar Nggak Jadi Sarang Boomer

Cara Facebook Biar Nggak Jadi Sarang Boomer

Marsha Bremanda21 August 2022
Bagikan :

Uzone.id – Pengguna Facebook kebanyakan ‘generasi boomer’? Bisa dibilang iya, dan itu merupakan kesalahan media sosial besutan Meta tersebut yang mengubah konsep News Feed yang bikin anak-anak muda merasa tidak nyaman melihat timeline Facebook.

Pada awalnya, News Feed Facebook dipenuhi status dan foto dari teman saja. Namun sekarang, media sosial tersebut malah ramai dengan postingan dari merek, pages hingga grup yang malah bikin malas mantengin Facebook dalam waktu yang lama.

Facebook akhirnya sadar akan kesalahan tersebut. Dalam empat tahun terakhir, mereka mencoba memperbaiki News Feed agar lebih banyak menampilkan tentang teman maupun keluarga. Semuanya dilakukan untuk satu tujuan, menarik kembali perhatian generasi muda yang beralih ke media sosial lainnya.

Baca juga: Facebook Ditinggal Gen Z, Gara-gara Jadul!

Facebook telah merancang strategi ‘Discovery Engine’ sebagai cara agar mereka tidak menjadi ‘sarang boomer’. Meta sebagai induk Facebook menggunakan teknologi berbasis AI atau kecerdasan buatan untuk memberikan rekomendasi konten dari orang-orang yang tidak pengguna ikuti. 

Mirip TikTok ataupun Instagram, Facebook nantinya akan menampilkan konten-konten yang lebih menghibur, relate dengan Gen-Z atau anak-anak muda, dan pastinya konten yang asli.

“Pembaruan visi tentang bagaimana aplikasi Facebook ini akan merespon generasi berikut dari orang-orang yang akan menggunakannya,” ungkap Tom Alison, Kepala Aplikasi Facebook di Meta. 

Baca juga: Biaya Langganan Disney+ Hotstar Bakal Naik!

Ucapan Tom menanggapi banyaknya unggahan pengguna yang memenuhi laman beranda, entah itu status atau foto. Dalam hal ini, ramainya update status tersebut membuat pengguna khususnya anak-anak muda jadi gak nyaman melihat timeline Facebook.

Konfirmasi Tom diperkuat oleh penjelasan Eksekutif Kebijakan Meta, Nick Clegg. Ia menjelaskan, sebagian besar konten yang muncul di linimasa pengguna, selain didorong oleh sistem, juga terjadi atas dasar pilihan mereka sendiri, siapa teman mereka, grup mana yang mereka ikuti, konten apa saja yang dilihat, dan lain sebagainya.

populerRelated Article