Cegah Hoaks, Kominfo Pakai AI di Layanan Publik
Uzone.id – Teknologi kecerdasan buatan atau AI sudah diterapkan dalam layanan publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menangkal hoaks dan disinformasi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria dalam acara AI Safety Summit 2023 Session 2: Sharing Global Opportunities for AI Better Public Services: Building A Shared Understanding of The Risks of Frontier AI and Future Collaboration di London, Inggris, Kamis (02/11).“Saat ini kami sedang mengembangkan sistem AI yang mengimplementasikan teknologi Natural Language Processing untuk melengkapi teknologi yang sudah ada," jelasnya.
Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini memungkinkan pemerintah dalam memberikan layanan yang lebih akurat, efisien, dan lebih baik kepada masyarakat.
Selain layanan publik, teknologi AI juga akan digunakan oleh Kementerian Kesehatan, dimana pihaknya akan mengembangkan ekosistem big data berbasis AI pada layanan kesehatan.
"Ekosistem ini diharapkan dapat meningkatkan sistem kesehatan nasional menjadi lebih akurat, komprehensif, dan berbasis data," tambah Nezar Patria.
Untuk mendukung hal ini, Pemerintah akan meningkatkan keterampilan digital melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).
Lewat program ini, pegawai negeri sipil dan pekerja sektor swasta terpilih akan dibekali keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan sistem berbasis AI.
"Program DTS menyediakan berbagai kursus yang berkaitan dengan AI seperti AI for Developer dan AI for Data Scientist," tambahnya.
Untuk mewujudkan rencana pemanfaatan teknologi di layanan publik, Kominfo pun mengajak para pemangku untuk mendukung upaya mereka dalam penyediaan layanan secara publik sekaligus meningkatkan keterampilan digital.