Diklaim Masih Eksis, Ada Berapa Banyak Pengguna Facebook di Seluruh Dunia?
Foto: Alexander Shatov/Unsplash
Uzone.id — Facebook sering kali disebut sebagai media sosial yang sudah tak relevan bagi penggunanya. Tak heran banyak pihak beranggapan kalau Facebook sudah sepi peminat, bahkan tak jarang ada yang menyebutnya sebagai aplikasi yang ketinggalan jaman.
Nyatanya, tidak demikian. Ditengah banyaknya pertanyaan, ‘Apakah Facebook masih tetap relevan saat ini?’ Pieter Lydian sebagai Country Managing Director Meta Indonesia memberikan sanggahannya.“Dari data saat ini, ada 2 miliar pengguna Facebook aktif harian di seluruh dunia, dan itu jumlah yang besar sekali,” ujarnya.
Dalam temuannya, pengguna Facebook di Indonesia mencapai 148 juta, dimana jumlah grup di Facebook juga bertumbuh sebanyak 40 persen di Indonesia dalam satu bulan terakhir. Totalnya, ada 10,5 juta grup Facebook hingga saat ini di seluruh dunia.
Dalam data tahun lalu, kelompok terbesar pengguna Facebook adalah mereka yang berusia 25 hingga 35 tahun atau kalangan milenial.
Data We Are Social juga menunjukkan kalau kalangan milenial juga menjadi angka paling tinggi yang dijangkau oleh Facebook Ads hingga Januari 2023 kemarin, dengan angka mencapai 596,8 juta di seluruh dunia.
Melihat data ini, Facebook menyebutkan kalau jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan dan relevansi Facebook yang berkelanjutan bagi para penggunanya sebagai salah satu jejaring sosial pertama yang menawarkan social discovery journey.
Yang mana social discovery journey yang dimaksud adalah para penggunanya dapat berinteraksi dan terhubung dengan berbagai hal dan orang-orang yang berarti bagi mereka.
Sementara itu, ditengah gempuran berbagai konflik termasuk hadirnya tren baru yang menggeser perilaku dan minat warganet dunia. Facebook khususnya Meta juga melakukan berbagai strategi dengan memfokuskan pada 3 topik saat ini.
Yang pertama adalah AI, dimana mereka mengembangkan AI untuk memahami preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi konten yang lebih personal dan spesifik, serta membantu mengidentifikasi akun dan konten yang tidak sesuai dengan standar komunitas.
Selanjutnya, Meta juga berfokus pada kreator yang merupakan salah satu kunci penting dari perkembangan platform mereka. Meta terus menghadirkan berbagai fitur seperti Mode Profesional untuk Profil, yang bertujuan untuk mengintegrasi akses terhadap fitur-fitur kreator yang lebih profesional dan membuka peluang untuk monetisasi.
Kehadiran kreator dan fitur pendukung juga menunjukkan hasil yang positif dimana Reels yang ditonton di Facebook and Instagram meningkat dua kali lipat tahun lalu. Begitupun dengan konten Reels yang di reshare turut meningkat 2 kali lipat selama 6 bulan terakhir.
Layanan pesan atau messaging juga menjadi prioritas selanjutnya, dimana Meta akan mengerahkan fokus pada inovasi dan fitur layanan pesan baik untuk konsumen biasa atau pun bisnis.
Karena saat ini ada lebih dari 140 miliar pesan yang dikirim lewat platform Meta di seluruh dunia setiap harinya. Begitupun di Indonesia, Pieter mengungkapkan kalau 7 dari 10 orang menggunakan layanan pesan instan dari Meta selama Ramadan dan Idul Fitri.
“3 dari 4 konsumen menggunakan layanan pesan instan dari Meta selama Ramadan dan Idul Fitri untuk berinteraksi dengan bisnis,” ujarnya.