EMDA SDPPI Batch 2: Siapkan Pemimpin Unggul di Era Digital
Uzone.id — Ditjen SDPPI (Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika) Kemenkomdigi kembali menggelar pelatihan EMDA (Effective Mentorship in The Digital Age) batch ke-2 pada hari Senin, (11/11).
Berlangsung dari tanggal 11 hingga 15 November 2024 di Bandung, Jawa Barat, acara pelatihan ini menjadi lanjutan dari pelatihan EMDA yang telah digelar pada bulan Februari 2024 lalu. Untuk batch kali ini, peserta yang tergabung berjumlah 21 orang yang merupakan pejabat eselon 3 dan 4 SDPPI dari berbagai daerah mulai dari Medan, Yogyakarta, Banjarmasin, Batam, Manado hingga Jayapura.Para peserta ini mengisi jabatan Analis Kebijakan Ahli, Penguji Perangkat Telekomunikasi, Kepala Balai Monitor berbagai daerah, Kasubbag Umum, hingga Analis Sumber Daya Monitoring.
Sekretaris Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Dr. Ervan Fathurokhman Adiwidjaja dalam sambutannya mengatakan bahwa acara pelatihan dengan tema ‘Effective Mentorship In The Digital Age’ ini menekankan pentingnya keterampilan mentoring yang relevan dan efektif di era digital.
“Sarana (pelatihan) seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi, menambah wawasan untuk melihat ekosistem di sekitar Komdigi dan ruang digital itu seperti apa,” ujarnya dalam sambutannya, Senin, (11/11).
Tak hanya untuk mendampingi generasi ke depan, Ervan menambahkan bahwa kepemimpinan di era digital ini menjadi upaya untuk memastikan bahwa proses transfer pengetahuan dan keterampilan tetap terjadi dengan baik terlepas dari adanya perubahan yang terjadi di era saat ini.
Para pemimpin yang juga mentor di era digital ini dituntut untuk lebih fleksibel, adaptif dan responsif terhadap kebutuhan mentee yang memiliki perbedaan era dengan leader-nya, termasuk soal adaptasi teknologi dan informasi yang cepat.
Salah satu yang akan dipelajari dalam pelatihan ini adalah AI (kecerdasan buatan) yang saat ini menjadi teknologi yang paling banyak diadopsi berbagai sektor. Menurut Ervan, kehadiran AI di lingkungan pekerjaan mampu mempercepat dan menyelesaikan hambatan yang ada.
“Ada materi AI yang menjadi hal penting, bukan lagi menciptakan AI tapi memanfaatkan AI. Manfaatkan teknologi untuk (menyelesaikan) delay dalam pekerjaan, selain itu AI juga digunakan untuk meningkatkan kompetensi,” ujarnya.
Selama satu pekan ke depan, para peserta dari UPT-UPT SDPPI berbagai daerah akan mendapat mentoring dengan berbagai materi, salah satunya materi bertajuk “Agile Leadership in Digital Era” yang membahas soal pentingnya skill-skill kepemimpinan di era yang serba digital.
Selain itu, ada juga materi-materi lain seperti apa saja yang berubah di era digital termasuk generation gap antara leader dan anggotanya, sharing dan diskusi terkait budaya berkomunikasi di lingkungan perusahaan, dan lainnya. Selain diskusi dan sharing session, ada juga materi simulasi dan praktik langsung hingga aktivitas outdoor.
Ervan berharap nantinya pelatihan ini akan secara rutin dilakukan kedepannya.
“Ini adalah batch kedua, mudah-mudahan kedepannya bisa dilanjutkan terus dalam hal meningkatkan kompetensi,” tambahnya.
Trisno Heriyanto, Chief Editor dari Uzone Indonesia berharap adanya training EMDA ini mampu memberikan wawasan baru dan memperkaya strategi mentoring para peserta.
“Semoga acara (pelatihan) ini bisa memberi manfaat bagi kita semua dan selama sepekan ke depan, akan ada mentoring-mentoring dari panelis yang sudah pakar di bidangnya,” ujarnya dalam pembukaan pelatihan EMDA.