Habis Koar Free Speech, Elon Musk Ngambek Diparodiin Netizen?
Foto: Avishek Das/Shutterstock (The Guardian)
Uzone.id - Elon Musk masih terus mengobrak-abrik mainan barunya, Twitter. Setelah fix menetapkan biaya langganan ke akun dengan centang biru, Elon Musk kembali menghadirkan kebijakan baru yang agak tidak biasa.
Gara-gara banyak akun yang meniru dirinya, Musk geram dan ingin akun-akun peniru ini ditendang dari platformnya.Dilansir dari The Daily Beast, Senin (7/11), Musk mengumumkan kalau Twitter akan menangguhkan secara permanen akun-akun peniru siapapun (khususnya dirinya) yang digunakan untuk bercandaan.
Hal ini tentu miris, mengingat Musk beberapa hari belakangan koar-koar soal kebebasan berpendapat (free speech), namun entah kenapa ia malah langsung bereaksi soal kelakuan para netizen yang memparodikan dirinya. Ngambek atau memang sensi, nih?
Baca juga: Susul Twitter, Meta Juga Bakal PHK Ribuan Karyawan?
“Kedepannya, akun Twitter yang melakukan impersonasi atau peniruan tanpa menyebutkan kalau mereka melakukan parodi akan ditangguhkan secara permanen,” tulis Musk pada Minggu, (06/11).
Musk menambahkan kalau penangguhan ini akan dilakukan tanpa ada warning sebelumnya.
Salah satu yang jadi korban kegeraman Musk ini adalah Kathy Griffin, Sarah Silverman, dan Rich Sommer yang langsung di-banned setelah mengganti username dan foto mereka menjadi foto Elon Musk.
Baca juga: 5 Rencana Aneh Elon Musk untuk Twitter
Selain meniru Elon Musk, mereka khususnya Griffin juga menyebarkan informasi terkait pemilu. Griffin meminta audiens-nya untuk mendukung partai Demokrat dalam Midterm Elections mendatang pada 8 November ini.
Setelah menendang akun-akun penirunya dari Twitter, Musk kemudian bercanda, “kalau dia ingin akunnya kembali, dia harus bayar USD8.”
USD8 ini merujuk pada harga terbaru langganan Twitter Blue yang kini sedang menjadi pro dan kontra di tengah warga platform.
Alasan kenapa Musk melakukan banyak kebijakan termasuk men-suspend akun-akun peniru karena ia ingin Twitter menjadi sumber informasi yang akurat di seluruh dunia.