Home
/
Gadget

Google Akuisisi Perusahaan Pengembang Audio

Google Akuisisi Perusahaan Pengembang Audio
Vania Puteri06 April 2021
Bagikan :

Uzone.id – Google mengakuisisi Dysonics, sebuah start-up audio tiga dimensi pada Desember 2020 secara diam-diam, menurut laporan dari Protocol.

Fakta ini ditemukan melalui pengajuan USPTO (United States Patent and Trademark Office) serta tampaknya telah dikonfirmasi oleh beberapa karyawan yang sekarang mencantumkan Google sebagai perusahaan tempat mereka bekerja di LinkedIn.

Google belum memberikan komentar mengenai akuisisi tersebut, akan tetapi akuisisi ini mengisyaratkan masa depan yang cerah bagi pengembangan Pixel Buds dan speaker  Nest.

Baca juga: Cortana Mati di Apple dan Android

Akuisisi ini ditemukan berdasarkan sebuah dokumen perjanjian yang mengindikasikan langkah bisnis ini. Dysonics merupakan sebuah start up kecil yang memiliki spesialisasi dalam memproduksi audio 3D yang imersif termasuk audio spatial, yang memberikan gambaran mengenai lokasi dan jarak melalui bunyi.

Jenis teknologi audio ini semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, sebagai contoh, misalnya peluncuran opsi streaming musik audio 3D di platform  Deezer. Semua hal ini memberikan lampu hijau mengenai kehadiran audio spasial di dalam pasar podcast.

Menurut laporan itu juga, banyak profil LinkedIn karyawan Dysonics mencantumkan bahwa mereka sedang bekerja dalam posisi yang berhubungan dengan pengembangan produk Google, seperti “audio hardware” atau “audio algorithm untuk berbagai produk Google”

Baca juga: Bahaya Ada Chipset Mulai Langka

Sampai sekarang masih belum jelas bagaimana rencana Google kedepannya mengenai akuisisi ini.

Kemungkinan besar Google akan meningkatkan kinerjanya agar dapat menyaingi AirPods Pro atau Max melalui Pixel Buds-nya. Kedua earbuds nirkabel dari Apple tersebut mendukung audio spatial.

Google juga mungkin saja akan menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan berbagai produk seperti speaker Nest, atau bahkan merilis produk audio yang benar-benar baru.

Tentu saja produk ini diharapkan akan memberikan pengalaman mendengar audio spasial, mungkin juga akan melibatkan realitas virtual (Virtual Reality) atau Augmented Reality (AR).

populerRelated Article