Hampir 800 Ribu Pemilik Kartu Prakerja Kunjungi Pijar Mahir

Uzone.id - Antusiasme para penerima Kartu Prakerja untuk memilih Pijar Mahir sebagai sarana mengasah skill mereka ternyata cukup besar. Buktinya sampai saat ini, terjadi kenaikan yang signifikan terkait dengan jumlah pengguna Pijar Mahir.

"Total kami memiliki 536 program kursus yang aktif. Di antara ratusan kursus tersebut, yang paling diminati adalah kursus Jual Jaringan Online dan Offline. Lebih dari 30 ribu peserta yang memadati kursus tersebut," ujar Djufri kepada Uzone.id, Jumat, 12 Maret 2021.

Baca juga: Tips Mencari Untung Bisnis dari Rumah

Selain itu, kursus lainnya yang paling diminati adalah kelas Kepuasan Pelanggan dan Personal Branding. Bahkan tak hanya diminati oleh pemilik Kartu Prakerja tapi juga non-Prakerja.

Melihat antusiasme yang begitu besar, kata Djufri, Telkom senantiasa untuk terus mengembangkan platform Pijar Mahir. Bahkan dalam waktu dekat dikabarkan akan ada lebih dari 200 kelas atau pelatihan baru yang akan dihadirkan di platform tersebut.

Tidak lupa juga penambahan fitur dan teknologi yang ada untuk semakin memudahkan para pengguna Pijar Mahir mengasah skill atau kemampuan diri mereka sendiri.

"Kami juga akan menambahkan fitur Personalized Training sampai optimalisasi konten petunjuk pelatihan. Dari website yang sudah ada, kita sedang dalam proses untuk pengembangan mobile app. Seluruhnya dikemas dengan User Experience baru yang lebih minimalis, fun, edgy, namun tetap profesional," kata Djufri.

Baca juga: Pijar Mahir Siapkan Sederet Pelatihan Teknologi Digital

Pijar Mahir sebagai salah satu mitra resmi platform pelatihan Kartu Prakerja dari Telkom Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing talenta Indonesia. 

Pijar Mahir sebagai platform penyedia pelatihan digital tersertifikasi menghadirkan beragam pelatihan bidang Teknologi Informasi dan Digital (TID), Wirausaha, Bahasa, Pemasaran, Manajemen dan Keuangan, Industri Pelayanan, dan Pengembangan Diri, yang dapat menjadi pilihan masyarakat untuk terus mengakselerasi potensi diri serta meningkatkan jumlah talenta digital berkualitas di Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi internet yang begitu pesat, Indonesia akan membutuhkan lebih banyak lagi sumber daya manusia yang ahli dalam bidang TID. Namun, berdasarkan riset The World Bank di tahun 2019 bertajuk ‘Indonesia Skills Development Project’ memaparkan bahwa Indonesia kekurangan 9 juta talenta digital.