Home
/
Digilife

Harga Bitcoin Naik Sejak Akhir 2020, Bukti Kepercayaan Terhadap Aset Kripto

Harga Bitcoin Naik Sejak Akhir 2020, Bukti Kepercayaan Terhadap Aset Kripto

-

Birgitta Ajeng22 January 2021
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Ada fenomena luar biasa yang terjadi di jagat cryptocurrency alias aset kripto di penutup tahun 2020. Menjelang akhir Desember, dunia dikejutkan dengan lonjakan harga Bitcoin.

Pada 16 dan 17 Desember, harga aset kripto Bitcoin melonjak secara berturut-turut di level USD20.000 (sekitar Rp281 juta) dan level USD 23.800 (sekitar Rp335 juta).

Tidak berhenti di situ, memasuki Januari 2021, harga aset kripto Bitcoin mencapai Rp500 juta. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, ada peningkatan harga Bitcoin sebanyak 400 persen dari sekitar Rp90 jutaan.

Pang Xue Kai, Co-founder & CEO Tokocrypto mengemukakan, lonjakan harga Bitcoin di tahun lalu tidak terlepas dari meningkatnya kepercayaan dan adopsi masyarakat pada investasi Bitcoin.

Ditambah faktor pandemi yang membuat masyarakat mengeksplor pendapatan pasif melalui investasi trading dan peranan media dalam mengedukasi masyarakat terkait aset kripto.

Baca juga: Naik 400 Persen dari Tahun Lalu, Dua Bitcoin Kini Setara Rp1 Miliar

“Selain itu adanya peningkatan adopsi trader dan fund manager mulai melihat positif ke arah bitcoin sebagai aset safe haven dan menggantikan spot emas yang secara grafik mengalami penurunan beberapa bulan ini,” imbuhnya dalam pernyataan resminya kepada Uzone.id.

COO Tokocrypto Indonesia, Teguh Kurniawan Harmanda juga menyatakan hal itu sebagai awal dari babak baru bagi Bitcoin.

“Banyak faktor yang meningkatkan kepercayaan publik terhadap berbagai aset kripto, pun kepercayaan pada Bitcoin sendiri mulai pulih setelah mengalami market crash di awal 2018,” imbuhnya.

Menurutnya, ini merupakan saat yang tepat untuk masyarakat mulai berinvestasi dalam trading aset kripto. Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan bahwa alasan kenaikan Bitcoin di awal 2021 masih sama dengan sentimen-sentimen sebelumnya.

“Permintaan yang masif menjadi faktor utama karena pemahaman orang mengenai Bitcoin terus meningkat. Orang-orang percaya Bitcoin sebagai aset safe haven dan nilai lindung inflasi yang baik,” tuturnya.

Baca juga: Tren Bitcoin di Indonesia Melejit saat Pandemi

Menurutnya, Bitcoin adalah aset yang menarik karena memiliki pasokan terbatas dan pasti serta dapat dilacak peredaran maupun suplainya karena teknologi di belakangnya.

Blockchain ini membuat Bitcoin juga dengan mudah dapat dipindahkan kemana saja selama ada internet.

Pembeliannya juga sudah bisa dilakukan di perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia, seperti Tudor Investment Corp, Square Inc, Microstrategy, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan keuangan, Paypal, juga menyediakan fitur pembayaran dengan aset kripto.

Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan keuangan dan perbankan di Amerika Serikat yang diperbolehkan mengelola aset kripto, termasuk Bitcoin.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan The Tokenist pada 4,852 individu di 17 negara mengungkapkan kepercayaannya pada Bitcoin, pengetahuan dan kepercayaan pada mata uang digital telah meningkat selama tiga tahun terakhir.

Lebih dari 45 persen dari responden mengatakan mereka lebih suka berinvestasi dalam Bitcoin daripada saham, real estate dan emas. Survei juga menemukan bahwa ada kenaikan kepercayaan responden pada Bitcoin dibandingkan bank-bank sebesar 29 persen sejak 2017.

VIDEO: Oppo Reno5 Review, Plus Minus Sebelum Dibeli

populerRelated Article