Home
/
Digilife

Hari Kartini, 5 Perempuan Indonesia Ini Berjasa di Teknologi

Hari Kartini, 5 Perempuan Indonesia Ini Berjasa di Teknologi

-

Birgitta Ajeng22 April 2020
Bagikan :

Alamanda Shantika. (Foto: Instagram)

Uzone.id - Setiap 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini. Raden Adjeng (R.A.) Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan. Indonesia juga memiliki perempuan-perempuan berjasa dan berprestasi gemilang di bidang teknologi.

Mereka juga berupaya meningkatkan jumlah partisipasi perempuan di teknologi. Siapa saja mereka? Yuk, kita kenalan.

Felicia Kawilarang Aluwi

Felicia Kawilarang Aluwi atau yang akrab disapa Feli menjadi salah satu sosok yang turut berperan dalam membangun Halodoc, sebuah platform layanan kesehatan di Indonesia. Feli berkecimpung sejak awal Halodoc berdiri pada 2016.

Merintis dari semula tentu tak mudah. Sebagai Vice President of Marketing, Feli memiliki misi memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat Tanah Air. Ia percaya, teknologi berpotensi besar mentransformasikan akses layanan kesehatan Indonesia.

Dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id beberapa waktu lalu, Feli mengatakan, “Di Halodoc kami ingin bantu menanamkan kebiasaan baru, yakni upaya preventif. Berkonsultasi dengan dokter tidak hanya harus menunggu ketika sudah sakit, justru harus rutin dan sejak dini, sehingga bisa mendeteksi dan mengatasi risiko kejadian sakit.”

Lebih lanjut, ia menyatakan, “Terutama dengan kemajuan teknologi saat ini, berkomunikasi dengan seorang dokter menjadi jauh lebih mudah sehingga aksesnya pun harus dimaksimalkan sebaik mungkin.”

Baca juga: 10 "Kartini" Cantik di Dunia Balap Indonesia

Alamanda Shantika

Publik mengenal Alamanda Shantika pertama kali sebagai bagian dari Gojek. Namun pada 2017, ia tergerak untuk mendirikan sekolah sendiri bernama Binar Academy. Ini merupakan sekolah teknologi gratis yang mengajarkan pengembangan aplikasi dan hal-hal techy lainnya.

Perempuan yang akrab disapa Ala itu dikenal sebagai salah satu perempuan berpengaruh di industry teknologi Tanah Air. Ia kerap terjun ke berbagai acara startup, mulai dari menjadi pembicara, mentor, hingga juri.

Catherine Hindra Sutjahyo

Catherine Hindra Sutjahyo adalah salah satu orang penting di balik GoJek, khususnya GoFood. Catherine merupakan lulusan dari Nanyang Technological Singapura. Pada 2010, ia Kembali ke Indonesia dan sempat mendirikan sekaligus menjadi direktur pengelola Zalora. Kini, Catherine menjabat sebagai Chief Food Officer Gojek Group.

Aulia Halimatussadiah

Aulia Halimatussadiah atau yang akrab dipanggil Lia ini telah lama berkecimpung di dunia startup digital Indonesia. Saat ini, ia menduduki posisi sebagai Co-Founder serta CMO di Storial.co, platform lokal untuk menulis dan membaca secara digital yang hadir sejak 2016.

Lia sendiri juga telah menulis lebih dari 30 buku. Dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id beberapa waktu lalu, Lia mengatakan, “Menurut saya, wanita banyak bersentuhan langsung dengan masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari, maka penting bagi wanita untuk paham teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah-masalah itu.”

Saya berharap ke depannya, wanita Indonesia akan punya rasa ingin tahu yang lebih besar untuk berkecimpung dalam dunia teknologi dan meningkatkan jumlah partisipasi wanita di teknologi dari kurang dari 20% hingga setara dengan pria,” imbuhnya.

Baca juga:Ucapan Selamat Hari Kartini Menggema di Twitter

Elvira Simanjaya

Elvira Simanjaya merupakan sosok perempuan yang turut mentransformasi budaya teknologi di Tokopedia. Menjabat sebagai Test Engineering Manager di Tokopedia, Elvira diberikan kepercayaan untuk membangun dan membekali talenta engineer dengan perspektif dan keterampilan baru.

Elvira bersama dengan lebih dari 30 anggota timnya bertanggung jawab untuk memastikan kualitas terbaik aplikasi, situs, serta seluruh produk dan layanan Tokopedia. Jika di beberapa perusahaan peran ini masih dikerjakan secara manual, Elvira dipercaya untuk memimpin transformasi pekerjaan manual tersebut menjadi automasi sehingga lebih efektif.

“Menurut saya, menjadi women engineer justru merupakan kesempatan istimewa untuk bisa menunjukkan bahwa perempuan dapat turut memegang peranan penting di industri TI, yang selama ini diidentikkan dengan laki-laki," ujar Elvira dalam pernyataan resmi yang diterima Uzone.id beberapa waktu lalu.

"Selain itu, saya percaya bahwa perempuan dapat memberikan khasanah dan warna baru di dunia teknologi. Mulai dari cara berpikir, cara menyelesaikan masalah, hingga kreativitas dalam berinovasi. Saya sangat beruntung ada di lingkungan yang selalu mendukung saya untuk berkembang,” imbuhnya.

populerRelated Article