Home
/
Digilife

Hoaks Pemilu Naik 10 Kali Lipat dari 2022, Facebook Jadi Sarangnya

Hoaks Pemilu Naik 10 Kali Lipat dari 2022, Facebook Jadi Sarangnya

Ilustrasi: Brett Jordan/Unsplash

Hani Nur Fajrina27 October 2023
Bagikan :

Uzone.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memaparkan kenaikan hoaks isu pemilu di media sosial dari tahun 2022. Dari temuannya, Facebook menjadi sarang hoaks paling banyak.

“Mengingat agenda pemilu semakin dekat, tadi saya lewat KPU, tinggal 109 hari lagi. Saya ingin menyampaikan kita harus bersiap merespons penyebaran hoaks terkait pemilu yang meningkat penyebarannya,” ungkap Budi Arie saat jumpa pers di Kantor Pusat Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Ia melanjutkan, “Kominfo mencatat sepanjang 2022 hanya terdapat 10 hoaks. Lalu dari Januari 2023 sampai 26 Oktober kemarin ada 98 isu hoaks pemilu berarti ada peningkatan 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu.”

Bahkan jika mengacu pada data yang dibagikan oleh pihak Kominfo per hari ini, Jumat, 27 Oktober 2023, isu hoaks pemilu yang telah terkumpul ada 101.

Dari penuturan Budi Arie, sejak Juli 2023 peningkatan penyebaran isu hoaks pemilu tergolong signifikan dari bulan-bulan sebelumnya.

“Penyebaran hoaks dan disinformasi ditemukan di berbagai media sosial. Penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu banyak di Facebook yang dimiliki Meta. kami mengajukan 454 [per hari ini menjadi 455] konten kepada Meta,” lanjut Budi Arie.

Ia mengaku, kondisi ini harus menjadi kekhawatiran bersama, sebab hoaks pemilu dianggap sebagai bentuk information disorder, bukan hanya menurunkan demokrasi dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

Lebih lanjut, menurut Budi Arie, Facebook menjadi sarang hoaks pemilu terbanyak karena platform media sosial ini memiliki pengguna paling banyak di Indonesia.

“Sejarahnya [penggunaan Facebook] selalu dipakai untuk political campaign, jadi memang begitu behavior penggunanya. Penggunaan Facebook juga sudah sangat lama, sejak dulu sudah ada di [kehidupan] masyarakat Indonesia. Tapi mereka [Meta] sudah punya komitmen dengan kita untuk membantu menjaga kualitas demokrasi dan integritas pemilu dengan menyapu dan take down konten-konten yang mengandung hoaks dan ujaran kebencian,” tutup Budi Arie.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kominfo periode 19 Januari 2022 sampai 27 Oktober 2023, secara keseluruhan selama tahun 2022 hanya ada 10 isu hoaks pemilu.

Kemudian Januari-Februari 2023 masing-masing hanya ada 1 isu saja, lalu pada Maret 2023 jumlahnya naik menjadi 8, namun kembali turun menjadi 1 pada April 2023.

Angka pun kian naik pada Mei menjadi 5, Juni ada 9 isu, Juli 14 isu, Agustus 18 isu, September 13 isu, dan Oktober 21 isu.

Secara total, ada 101 temuan isu hoaks pemilu, di mana total sebarannya berjumlah 526, dan ada sebanyak 378 konten yang sudah ditindaklanjuti berupa di-take down.

Facebook memiliki 455 konten hoaks pemilu, di mana 332-nya sudah diturunkan. Lalu di TikTok ada 25 konten hoaks, 21-nya sudah di-take down. Urutan selanjutnya ada di YouTube dan Snack Video yang masing-masing berjumlah 17 konten.

Posisi berikutnya ada Twitter dengan perolehan 11 konten dan Instagram yang baru berjumlah 1 konten saja.

populerRelated Article