Hobi Sawer Kreator, Warga TikTok Habiskan Rp155 Triliun Buat Beli Koin
Ilustrasi foto: Obi Pixel/Unsplash
Uzone.id – Popularitas TikTok memang tidak ada surutnya, 2 tahun lalu tepatnya di tahun 2021 TikTok berhasil menggaet 1 miliar pengguna. Jumlah ini terus meningkat dimana di 2023, TikTok berhasil mengumpulkan 1,7 miliar pengguna dari seluruh dunia.
Pertumbuhan TikTok tak hanya terlihat dari jumlah pengguna saja, jumlah belanja konsumen atau consumer spending pun ikut meningkat. Baru-baru ini, Data.ai mencatat TikTok sebagai aplikasi non-game pertama yang mencetak total belanja konsumen sebesar USD10 miliar atau Rp155 triliun.Sebelum TikTok, hanya aplikasi game seperti Candy Crush, Clash of Clan dan Honor of Kings yang mampu menyentuh angka tersebut.
Jumlah belanja pengguna TikTok ini merupakan gabungan dari pengguna iOS dan Android, belum termasuk pengguna TikTok (Douyin) di China. Apabila digabungkan, angka tersebut diprediksi akan jauh lebih tinggi.
Jumlah consumer spending yang mencapai Rp155 triliun ini ternyata digunakan untuk membeli koin, yang mana koin ini digunakan untuk membeli stiker lalu ‘disawerkan’ ke pengguna lain.
Hal ini disampaikan dalam laporan Data.ai yang dirilis pada Desember 2023 lalu.
“Penyebab dibalik semua pembelanjaan ini adalah koin TikTok. Pengguna aplikasi membelanjakan koin ini untuk hadiah virtual bagi para kreator,” tulis Data.ai, dikutip Sabtu, (13/01).
Hadiah virtual berupa stiker ini biasanya dibanderol dengan harga paling murah yaitu 1 koin. Di Indonesia, koin-koin ini di jual paling murah Rp3 ribu untuk 13 koin dan paling mahal yaitu Rp3,9 juta untuk 16.500 koin.
Koin-koin ini biasanya diberikan pada kreator yang sedang melakukan live streaming di TikTok, seperti memberikan stiker mawar, singa dan masih banyak lagi.
Pertumbuhan belanja konsumen di TikTok diprediksi akan terus bertumbuh di tahun 2024 ini. Bahkan, Data.ai meramal kalau consumer spending TikTok tahun ini akan naik 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari USD10 miliar menjadi USD15 miliar.
“TikTok siap menjadi aplikasi seluler dengan pendapatan tertinggi yang pernah ada — mendekati angka $15 miliar pada tahun 2024,” kata Lexi Sydow, Kepala Wawasan dari Data.ai.
Selain untuk membeli koin, total belanja konsumen diprediksi akan digunakan untuk sumber pendapatan TikTok lainnya seperti iklan dan TikTok Shop yang semakin meluas ke beberapa negara, termasuk hadir kembali di Indonesia.
Dengan proyeksi belanja konsumen sebesar USD11 juta per hari, TikTok kemungkinan akan menggeser Candy Crush Saga sebagai aplikasi dengan biaya belanja tertinggi di tahun 2024 nanti. Selain itu, pengguna TikTok juga diprediksi akan menghabiskan waktu 22 persen lebih lama yaitu 40 jam kerja dalam seminggu untuk menggunakan aplikasi ini dibandingkan tahun lalu.