Instagram Akui Sulit Menyaingi TikTok, Pakar Ungkap Penyebabnya
-
Kon Karampelas (Foto: Kon Karampelas / Unsplash)
Uzone.id - Instagram, anak perusahaan Facebook, telah mengakui sulitnya menyaingi kedigdayaan TikTok di Amerika Serikat.Padahal, Instagram dengan mudah melampaui Snapchat dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, di mana perusahaan saat itu bersiap masuk ke Wall Street tahun 2017.
Instagram telah meluncurkan Reels - produk video pendek, di AS pada 5 Agustus 2019 atau beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana melarang TikTok asal China beroperasi di AS. Hal itu membuat para pengguna panik dan mencoba cari alternatif.
Enam bulan berlalu, TikTok malah tetap bertahan lebih lama dari pemerintahan Trump dan terus menjadi populer.
BACA JUGA: Kena Reshuffle Menteri, Wishnutama Kembali Jabat Komisaris Tokopedia
Ada sekitar 100 juta pengguna TikTok di AS sehingga dampaknya signifikan pada budaya pop Amerika.
"TikTok adalah tahun cahaya di depan Reels," tutur Evan Asano, CEO agensi pemasaran influencer Mediakix, mengacu pada sistem rekomendasi konten TikTok yang kuat dan fakta bahwa aplikasi itu jauh lebih fokus daripada Instagram, yang punya daftar penawaran video yang terus bertambah.
Adam Mosseri, pimpinan Instagram, juga mengakui Reels punya pekerjaan yang harus dilakukan dan mengisyaratkan perlunya Instagram menyederhanakan atau mengkonsolidasikan sebagai penawaran produk videonya.
"Saya belum senang dengan itu," kata Mosseri ketika diwawancara Verge mengenai Reels pada Januari 2021.
"Kami berkembang baik dalam hal seberapa banyak orang berbagi dan berapa banyak orang yang mengkonsumsinya, namun jalan kami masih panjang," lanjut dia.
Facebook juga mendapat sorotan dari regulator dan kritikus karena pendekatan agresifnya untuk memperoleh atau mengkloning pesaing demi mempertahankan dominasi di dunia media sosial.
Instagram telah membuat beberapa penyesuaian pada produk sejak diluncurkan, termasuk memberi Reels tab khusus di layar beranda Instagram dan menambahkan lebih banyak alat pengeditan.
Instagram juga pernah menawarkan daya tarik video pada tahun 2018 dengan fitur video berdurasi panjang dan aplikasi mandiri bernama IGTV, dalam upaya bersaing dengan YouTube, namun alami kesulitan saat diluncurkan.
Instagram akhirnya menghapus tombol IGTV dari bagian atas feed orang karena hampir tidak ada yang mengkliknya. Sekarang video IGTV adalah bagian dari feed utama.
Melalui Reels, Instagram mencoba meniru banyak hal yang bikin TikTok populer, termasuk mengedit efek dan kemampuan untuk menambahkan musik atau suara latar.
Namun, yang lebih sulit untuk ditiru adalah "For Your Page" TikTok yang kuat dan algoritmanya, di mana menyajikan video yang disesuaikan dengan minat setiap pengguna.
Jika Instagram menjadi begitu rumit, berbeda dengan TikTok yang sederhana sehingga memberikan keuntungan besar, menurut Asano dari Mediakix.
Dia menambahkan, Instagram sekarang punya kemampuan belanja, Stories, Reels, dan format video lainnya, yang akhirnya bersaing satu sama lain.
"Sebentar lagi Anda (Instagram) akan menjadi monster yang tidak bisa dimengerti oleh siap pun," ujar Asano.
VIDEO Realme Watch S Pro Review, Sejutaan Bisa Mantau Covid