iPhone Lipat itu Nyata, Apple Sedang Mengujinya
Ilustrasi (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Apple semakin dekat untuk merilis ponsel yang bisa dilipat pada perangkat di masa depan. Semakin dekat sebab, perusahaan asal Cupertino itu tengah mengembangkan purwarupa dari iPhone yang dibisa dilipat.
Menurut sumber informasi yang didapat dari Boy Genius Report dan dinukil Uzone.id, Selasa (17/11), Apple baru-baru ini memesan sejumlah model prototipe untuk menguji ketahanan dari desain engselnya.
Apple ingin memastikan bahwa desain engselnya dapat menahan 100 ribu kali saat dibuka dan ditutup.
Sebagai perbandingan, pengujian jaminan kualitas laptop biasanya melibatkan sistem yang diuji untuk 20.000 hingga 30.000 untuk dibuka dan ditutup. Tidak mengherankan jika smartphone - yang dibuka beberapa kali dalam sehari - akan menuntut pengujian yang lebih ketat.
"Apple sedang menguji komponen utama seperti layar dan bantalan mesin lipat untuk membuat iPhone lipat pertama tersedia secepat mungkin,” kata sumber tersebut.
Jika semua berjalan sesuai rencana, laporan tersebut menunjukkan bahwa kita mungkin melihat iPhone yang dapat dilipat tiba pada bulan September 2022, bersamaan dengan iPhone 14 (mungkin).
iPhone lipat bisa saja berhasil, namun bisa juga gagal sebelum dipasarkan. Seperti yang sudah terjadi pada pengembangan produk Apple sebelumnya.
Baca juga: Heboh Pengguna iPhone 12 Keluhkan Tak Bisa Terima SMS
Beberapa tahun yang lalu, ada desas-desus yang terus-menerus tentang Apple merancang TV mereknya sendiri. Laporan selanjutnya menyampaikan bahwa Apple meninggalkan produk tersebut setelah gagal menemukan cara untuk membedakannya di pasar.
Begitu pula, bukan rahasia lagi bahwa Apple dalam kurun waktu tertentu juga sedang menjajaki pengembangan mobil. Rencana tersebut juga gagal.
Mengenai seperti apa tampilan iPhone yang dapat dilipat, pembocor terkenal Jon Prosser beberapa bulan lalu mengatakan bahwa perangkat tersebut terdiri dari "dua panel layar terpisah pada engsel" dan "tepi baja tahan karat bulat."
Perangkat tersebut dilaporkan tidak memiliki lekukan melainkan menggabungkan notch kecil yang menampung berbagai sensor seperti Face ID
"Sepertinya mereka tidak hanya menyatukan dua ponsel," kata Prosser.
"Meskipun itu adalah dua panel terpisah, saat layar diperpanjang, tampilannya cukup berkelanjutan dan mulus." tandasnya.