icon-category Auto

Kenapa Harga Bekas Mitsubishi Xpander Tetap Tinggi? Ini Alasannya!

  • 03 Jan 2021 WIB
Bagikan :

Foto: Bagja - Uzone.id

Uzone.id - Mobil bekas tetap punya pasar yang menggiurkan di Tanah Air. Gak heran, sebab harga jual kembali sebuah mobil masih jadi salah satu pertimbangan penting masyarakat sebelum memutuskan beli mobil tertentu.

Di pasaran mobil bekas, penelusuran kami membawa pada satu kesimpulan kalau segmen mobil bekas masih cenderung konvensional, yakni memilih mobil low MPV dengan 3 baris kursi yang irit bahan bakar dan juga nyaman.

"Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, dan Toyota Avanza. Mobil-mobil seperti itu yang masih sampai sekarang ini dipilih oleh konsumen," komentar Herijanto Kosasih, punggawa Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua.

Baca juga: Motor Listrik Lokal United T1800 Diluncurkan

Namun menurutnya, ada hal menarik dimana sejak kemunculannya Mitsubishi Xpander seolah jadi incaran baru para pemburu mobil bekas low MPV.

"Sekali unitnya ada di showroom, tidak lama karena langsung habis dibeli, meskipun depresiasi harga Xpander tidak turun drastis dari harga barunya. Penyusutan harganya antara lima sampai 10 persen dari banderol barunya," bebernya lagi.

Pantauan di sejumlah jual beli mobil bekas online, harga pasaran bekas Mitsubishi Xpander paling tua, alias tahun 2017 tembus Rp170 juta sampai Rp 188 jutaan tergantung kondisi. Sementara kisaran harga Avanza tahun yang sama, kisarannya Rp150 juta sampai Rp 175 jutaan.

Harga kisaran Mitsubishi Xpander bekas area Jabodetabek:

Tahun 2017: Rp 170 juta - Rp 188 juta

Tahun 2018: Rp 190 juta - 200 juta

Tahun 2019: Rp 199 juta - Rp 220 juta

Tahun 2020: Rp 249 juta - Rp 255 juta

Riset internal PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sendiri menyebutkan harga Xpander bekas perakitan 2018 dan 2017 turun masing-masing 17,1-20,3%, sedangkan 2019 sebesar 14,8%, lebih rendah dibandingkan kompetitor di segmen yang sama dengan umur satu tahun.

Kebanyakan, para pedagang mobil bekas menyimpulkan, faktor desain dan kenyamanan jadi dua aspek paling banyak dijadikan alasan banyak orang memburu Mitsubishi Xpander bekas meski harga jual bekasnya lebih tinggi dari kompetitor.

"Selain itu, paket perawatannya bikin mobil ini punya value lebih. Mau beli tahun paling tua (2017) sekalipun, pembeli masih bisa menikmati service gratis," ujar Ganjar, salah satu pedagang mobil bekas.

Dari awal beli, konsumen sudah disodorkan promo paket SMART, nama program purnajual yang ditujukan untuk memberikan gratis biaya jasa dan suku cadang hingga 3 tahun atau 50 ribu km yang bisa diperpanjang.

Ada beberapa jenis skema yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, mulai dari SMART SILVER, SMART GOLD hingga SMART DIAMOND.

Xpander Extended SMART Package merupakan salah satu bentuk komitmen Mitsubishi sebagai produsen untuk selalu memberikan produk dan layanan terbaik pada keseluruhan proses kepemilikan kendaraan.

"Program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan manfaat optimal kepada konsumen dari sisi layanan purna jual dengan alternatif biaya perawatan kendaraan yang lebih efisien” ungkap Naoya Nakamura, President Director MMKSI.

Paket ini jarang ditemukan pada kendaraan merek lain. Biasanya hanya disediakan gratis jasa dan suku cadang hingga 10.000 km. Setelah melewati masa/jarak tersebut, konsumen akan dibebankan harga normal yang akhirnya membuat mereka kerap enggan mampir lagi di bengkel resmi.

Perawatan berkala yang sudah terjamin tersebut pun, membentuk persepsi kalau perawatan Mitsubishi Xpander pasti terjamin, baik secara rekam jejak, maupun kualitasnya karena dikerjakan bengkel resmi.

“Berbagai aspek tersebut membentuk persepsi masyarakat akan sebuah MPV ideal yang dapat diandalkan dan diinginkan, sehingga memberikan dampak positif terhadap harga jual kembali Xpander yang sangat baik di pasaran,” tutup Nakamura.

VIDEO Test Drive KIA Sonet:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini