Home
/
Digilife

Kisah Wilhite Meramu GIF di Era 1980an, Kini Jadi Bumbu Penyedap Internet

Kisah Wilhite Meramu GIF di Era 1980an, Kini Jadi Bumbu Penyedap Internet

Vina Insyani25 March 2022
Bagikan :

Uzone.id - Sudah hampir berumur 35 tahun, tapi GIF sampai sekarang masih tetap eksis ya. Bahkan jadi kesukaan warganet ketika mereka sedang melakukan perang reaksi lewat gambar bergerak.

Bisa dibilang, selain gambar meme dan stiker, GIF jadi andalan untuk berbagi keseruan di media sosial. Sebut saja GIF Barack Obama dan GIF Sloth (Flash) dari film Zootopia yang sempat jadi GIF paling populer tahun 2016.

via GIPHY

Melihat umur GIF yang sudah kepala 3 sekaligus mengenang mendiang Stephen Wilhite, sang pionir GIF, mari kita flashback mengenai sejarah dan perkembangan GIF dari satu era ke era yang sekarang.

Berawal dari ‘menghemat’ memori 

Siapa sangka kalau ide awal kehadiran GIF ini berawal dari Stephen Wilhite dkk yang punya problem dalam menghemat memori di layar komputer. 

Cerita awalnya, Wilhite dan teman-temannya di CompuServe punya satu masalah yang harus banget mereka atasi; bagaimana caranya membuat gambar untuk layar komputer sambil menghemat memori.

Kalau sekarang sih mudah ya, tinggal sat set sat set, beda dengan 30 tahun lalu yang masih serba terbatas. 

Kejadian ini ber-setting di tahun 1987, empat tahun sebelum munculnya www (World Wide Web).

Kala itu, pengguna yang ingin mengakses email dan berbagi file harus melakukannya dengan cara berlangganan per jam di layanan internet komersial seperti CompuServe. Pada masa itu, yang jadi ‘musuh besar’ adalah soal penyimpanan atau memori yang terbatas banget.

Baca juga: Pencipta GIF Meninggal Dunia, Rest In Peace Stephen Wilhite

Gimana ya kirim file gambar berwarna tanpa memakan banyak ruang di komputer?” pertanyaan ini jadi cikal bakal lahirnya Graphics Interchange Format atau GIF.

Lalu, Wilhite menemukan jalan keluarnya, yaitu dengan cara memakai algoritma kompresi yang dikombinasikan dengan parameter gambar seperti jumlah warna yang tersedia.

Alhasil, ia bisa mengkompres gambar tanpa kehilangan ketajaman dari gambar itu sendiri. Ciptaan barunya ini akhirnya bisa digunakan untuk bertukar gambar antar komputer.

Stephen menamai gambar ini sebagai Graphics Interchange Format alias GIF. Dari sinilah GIF secara resmi lahir.

Menengok GIF yang pertama kali diciptakan

GIF berisi meme, animasi dan cuplikan video dari film sudah biasa kita temui, semua ini berkat platform Giphy dan Tenor yang jadi ‘rumah’ bagi kumpulan GIF yang sering dipakai di media sosial.

Nah, kali ini kita akan melihat GIF yang pertama kali diciptakan. GIF yang pertama dibuat ini adalah sebuah gambar bergerak berwujud pesawat clip art yang sedang terbang.

Perkembangan GIF, masalah paten dan insiden ‘Burn All GIF’

GIF awalnya hampir dibuat secara eksklusif untuk gambar diam. Nah, format GIF ini berasal dari algoritma ‘Lempel-Ziv-Welch’ yang diambil dari nama penciptanya, Abraham Lempel, Jacob Ziv dan Terry Welch.

Cara kerjanya, algoritma ini mengidentifikasi pola berulang, lalu menyederhanakannya sehingga memungkinkan untuk mengkompres file tanpa kehilangan data. Kemudian varian gambar diam ini dirangkai dan dijadikan video berulang, seperti flipbook

Nah, fakta menariknya, foto berwarna yang pertama kali muncul secara online adalah gambar dalam format GIF, lho. Jadi, gak salah kalau GIF disebut punya peran penting di internet.

“GIF kemudian jadi sebuah standar dunia dan punya peran penting di komunitas internet,” kata developer software, Mike Battilana.

Satu masalah besar muncul, ternyata algoritma LZW yang dipakai untuk menciptakan GIF punya paten di bawah kepemilikan Unisys Corp. 

Unisys ini gak mau rugi karena GIF makin populer sedangkan algoritmanya tidak dapat apa-apa, maka dari itu mereka men-cuankan algoritma tersebut.

Dari yang awalnya GIF itu gratis digunakan, eh malah harus dibayar sebesar 0,45 hingga 0,65 persen untuk tiap produk dan software yang memakai algoritma ini, termasuk TIFF, PDF, dan juga GIF.

Tentunya para developer geram, mereka akhirnya membuat format file baru bernama PNG alias Ping is Not GIF yang menegaskan kalau mereka tak menggunakan algoritma LZW.

Pada akhirnya, developer banyak menggunakan PNG untuk menggantikan GIF. Puncak protes ini terjadi di 5 November 1999 dimana para developer berkumpul untuk menghapus file GIF mereka bersama-sama.

Insiden ini bernama Burn All GIF’s Day. Protes ini jadi protes pertama dalam sejarah manusia yang digelar hanya untuk menentang algoritma matematika.

Selanjutnya, GIF benar-benar dalam masa krisis. Gambar-gambar GIF banyak dihapus, selain karena kontroversi paten, format seperti PNG memberikan kualitas gambar yang lebih baik ketimbang GIF.

Namun, satu tempat kosong masih belum juga terisi. GIF masih jadi tumpuan untuk gambar animasi. Format ini digunakan untuk menyimpan animasi sederhana sehingga GIF tak sepenuhnya ditinggalkan.

Jadi, alasan GIF masih tetap bertahan setelah ditinggal banyak penggunanya adalah karena GIF memiliki file berukuran kecil, bisa diunduh dan bisa disimpan di server individu.

Selain itu tak ada yang bisa menggantikan gaya animasinya: loop pendek, terus menerus berulang, dan tanpa suara. Ciri khas GIF sekali, kan?

GIF di masa kini

Bagaimana cara kalian menyebut GIF? Apakah GIF atau JIF?

Pelafalan ini jadi perdebatan yang cukup panjang lho antara sang kreator mendiang Wilhite dan juga berbagai pihak.

Dalam acara penghargaan Lifetime Achievement Award di Webby Awards 2013, Wilhite membenarkan pelafalan GIF menjadi JIF. Tapi tetap saja orang-orang melafalkannya sebagai GIF, seperti bunyi ‘G’ dalam kata ‘Gift’ tanpa huruf ‘T’.

Dua pengucapan ini tetap jadi perdebatan, bahkan kamus Oxford English pun tak membantu menyelesaikan masalah pengucapan ini.

GIF dimasa sekarang sudah semakin berkembang dan makin banyak digunakan. Sebut saja Tenor dan Giphy yang jadi platform untuk kumpulan GIF. 

Dari yang awalnya hanya bertahan di situs Reddit dan Tumblr, GIF kini jadi bentuk ekspresi baru yang hadir di berbagai media sosial, sebut saja Twitter, Instagram dan juga WhatsApp.

Apalagi kegunaannya juga sama seperti stiker dan gambar meme reaction yang sering kita temui di media sosial. Jika ingin menunjukkan reaksi yang menggambarkan emosi dalam bentuk gambar bergerak, GIF jadi senjata andalan.

Bahkan kini pengguna bisa membuat GIF yang mereka inginkan. Aspek unik dari GIF adalah masih kurangnya kejelasan siapa yang memiliki sumber GIF tersebut. 

Tapi, kini dengan adanya NFT dan juga hak cipta, pencipta gambar GIF mungkin bisa menggunakannya untuk menandai GIF milik mereka.

populerRelated Article