2022, Kominfo Gelar Fiber Optik Sepanjang 9x Lingkaran Bumi
Menteri Kominfo Johnny G. Plate (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa di level lapisan backbone, perintah telah melakukan penggelaran jaringan fiber optic.
Hingga tahun 2021 saja, kata Johnny, telah digelar lebih dari 359 ribu Km jaringan fiber optic baik itu di darat maupun di laut Indonesia, termasuk Palapa Ring sepanjang 12.300 Km.Menurutnya, infrastruktur tersebut masih belum cukup sehingga penggelaran fiber optic oleh Kominfo dan operator seluler masih harus terus dilakukan.
BACA JUGA: Kaleidoskop 2021: Makin Hari, Instagram Makin Mirip TikTok
"Di tahun 2022, kita masih membutuhkan penggelaran fiber optic di darat dan di laut untuk menghubungkan semua titik-titik yang belum itu sepanjang sekitar 12.083 KM seluruhnya,” kata Johnny, berbicara di acara 'Mendigitalkan Indonesia: Retrospeksi 2021 dan Outlook 2022 Kementerian Kominfo' di Ballroom A Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (28/12/2021).
1. Palapa Ring
Johnny juga menjelaskan jaringan tulang punggung Palapa Ring dengan panjang 12.300 Km akan ditambah ekstensi Palapa Ring sepanjang 12.083 KM di darat dan di laut pada tahun 2022.
Dengan demikian, ujar dia, diharapkan penggelaran fiber optic bisa memungkinkan utilisasi infrastruktur tulang punggung nasional menjadi lebih baik.
Dia membeberkan bahwa total keseluruhan fiber optic nasional ditargetkan pembangunannya hingga tahun 2022 sepanjang 12.399 Km.
2. Sembilan Kali Lingkaran Bumi
Target itu akan melengkapi hampir 370 ribu Km fiber optic yang diperkirakan memiliki panjang lebih dari 9 kali lingkaran Bumi.
BACA JUGA: Bos Samsung Bocorkan 3 Hal yang Akan Dipamerkan di CES 2022
Kominfo akan membangun jaringan tulang punggung harus selesai dari ujung-ke ujung. Jika tidak selesai dari ujung ke ujung, kata Johnny, maka utilisasinya tidak akan bisa optimal.
"Saat ini Kominfo harus melengkapinya karena didorong oleh akselerasi transformasi digital, jika tidak, kita bisa menunggu operator seluler atau operator fiber optik membangunnya tapi entah kapan. Kita tentu tidak bisa menunggunya, kita harus melakukan percepatan,” kata Johnny.
3. Dampak Pandemi
Selain itu, Johnny juga menargetkan Indonesia bisa menyelesaikan pemerataan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di tahun 2024.
Pandemi Covid-19 dan disrupsi teknologi digital di semua sektor kehidupan masyarakat menjadi pendorong percepatan akselerasi transformasi digital nasional Indonesia.
Untuk mendorong migrasi aktifitas masyarakat, jelas dia, maka roadmap pembangunan nasional di sisi digital adalah menyelesaikan pembangunan ICT infrastruktur yang tadinya didorong karena disrupsi teknologi.
"Dengan munculnya Covid-19, kita harus lakukan akselerasinya dilakukan di semua layer dan semua level di Indonesia,” kata dia lagi.