Home
/
Automotive

Komunitas HKD Racing, dari Nongkrong Bareng Sampai Turun Drag Race

Komunitas HKD Racing, dari Nongkrong Bareng Sampai Turun Drag Race

Komunitas balap drag race HKD Racing (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Tomy Tresnady17 January 2022
Bagikan :

Uzone.id – Komunitas otomotif makin menjamur di Indonesia. Tentu saja banyak manfaat yang bisa dirasakan ketika kita masuk dalam komunitas otomotif.

Selain menambah teman atau jaringan, komunitas juga sangat berguna untuk merawat kendaraan kita. Ada komunitas otomotif terbentuk karena memiliki kendaraan merek yang sama, ada juga komunitas otomotif berdasarkan hobi yang sama, seperti komunitas bernama HKD Racing menyatukan orang-orang yang hobi balap mobil.

Terbentuknya HKD Racing pada tahun 2021 dilatarbelakangi dari anggota-anggota yang suka nongkrong bareng. Mereka ngoprek mesin bareng, suka kebut-kebutan bareng – tapi gak ugal-ugalan. Kemudian mereka salurkan ke ajang balap resmi.

BACA JUGA: Gini Rasanya Naik Land Cruiser 300 yang Disiksa di Jalan Off-Road

Rangga, salah satu anggota HKD Racing, menjelaskan bahwa nama HKD diambil dari kata Hiu dan Koneng (bahasa Sunda berarti warna kuning), karena salah satu mobil mereka bentuk dan stikernya terdapat gambar hiu dan warna kuning.

“Terinspirasi spontan dari stiker tersebut,” kata Rangga ditemani Hendra, anggota komunitas HKD Racing, saat berkunjung ke kantor redaksi Uzone.id di Jakarta, baru-baru ini.

HKD Racing baru ada tiga mobil yang sudah turun ke arena balapan.Ketiga mobil itu adalah Daihatsu Sigra, Daihatsu Sirion dan Honda Brio. Meski demikian, komunitas ini punya banyak tim.

“Sudah ikut sekitar 4-5 kali lomba. di Sentul, drag race. (Kemudian) di Cicangkal, Rumpin (Tangerang),” timpal Hendra pemilik Sirion.

Hendra mengaku awalnya memiliki mobil ini tak ikutan event drag race. Dia saat itu cuma suka dengan tampilan Sirion, yang menurutnya sedap dipandang.

Hendra mengakui Sirion miliknya sudah tiga kali juara, di antaranya mendapat podium 1 di Cicangkal, kemudian podium 3, dan mendapat juara ke-5.

Soal modifikasi mesin, Hendra mengaku tak banyak ubahan. Mesinnya masih standar. “Mesin masih standar, saya gak berani (banyak diubah), paling injektor, busi, coil, knalpot,” kata dia.

BACA JUGA: Siksa Fortuner 2.800cc di Tanjakan, Jalan Berbatu hingga Hard Braking

Kemudian, Rangga bercerita kalau awalnya dia juga pengguna Sirion karena satu komunitas. Namun, dia akhirnya melego Sirion miliknya, lalu digantikan Brio.

“Kenapa ganti Brio? Karena pengen coba sesuatu yang baru. Brio itu menurut saya banyak part-part modifikasinya yang banyak dicari dan banyak referensinya. Dan, untuk dioprek-oprek lebih gampang, dianding Sirion, kalau menurut saya,” ujar Rangga.

Soal ikut ke ajang balapan, Rangga paling terakhir ikutan dibandingkan Hendra. Dia diajak sama komunitas HKD Racing untuk balapan.

“Tanggung mobil udah dioprek-oprek, dimodif masa gak ikut balap. Ya, udah akhirnya saya ikut mereka balapan,” terang dia.

Rangga sendiri baru ikut dua kali event. Namun, dia sudah mendapat juara 5. “Itu pun di event pertama saya ikut langsung dapat podium 5 cukup bangga sih, perdana dapet podium 5. Apalagi mobil saya matic, kalau yang lain manual,” kata dia.

populerRelated Article