Konser Offline Mulai Bermunculan, Waktunya Sayonara ke Konser Online?
Ilustrasi foto: Spencer Davis/Unsplash
Uzone.id - Semenjak pandemi berlangsung, konser-konser musik yang awalnya dilakukan secara offline dari venue ke venue kini berubah jadi dari satu platform digital ke platform digital lainnya.
Selama 2 tahun terakhir, konser-konser online mulai jadi alternatif bagi musisi maupun penggemar untuk tetap berkarya dan menikmati musik yang mereka sukai. Kini, pandemi pun sudah berangsur berakhir dan konser-konser offline pun mulai digelar kembali.Platform digital disebut dapat memudahkan kita untuk menikmati musik dan konser tanpa harus ke tempat/venue konser yang bisa jadi ada di luar wilayah.
“Kita tak perlu jauh-jauh pergi ke negara lain untuk menikmati konser, bisa juga nonton sambil rebahan dan tiduran di rumah, dan bahkan bisa nobar dengan teman-teman dan sesama fans artis tersebut. Dan ini hanya bermodalkan internet dan gadget saja,” kata Petty Nugrahadi, Manager Video Content Aggregator Metranet, Kamis, (24/03/2022), dalam acara Uzone Talks bertajuk ‘Nasib Platform Digital Ketika Konser Bisa Offline Lagi’.
Ia juga mengatakan kalau konser online melalui platform digital itu telah membuat segala sesuatunya lebih mudah.
Konser online yang dilakukan platform digital seperti iKonser bertajuk Event Borneo Goes to Prambanan Festival yang dilaksanakan di Kalimantan menjadi salah satu bukti jika konser online ini sangat menjanjikan. Petty menyebutkan bahwa Growth serta Achievement rate yang berlangganan aplikasi iKonser naik mencapai 500 persen berkat acara ini.
Baca juga: 2024, Indonesia Siap Pemilu Online?
“Artinya ini promising bagi kita dan sesuatu yang bisa dan mampu dilakukan terkait konser offline menjadi online,” tambah Petty.
Lalu, bagaimana nasib konser online nantinya setelah pandemi selesai?
Oetjhi Candra, Project Manager Rajawali Indonesia mengatakan bahwa migrasi konser online ke offline ini sangat memungkinkan terjadi, namun dengan metode baru tentunya.
“Sangat memungkinkan bahwa konser online kembali menjadi offline dengan metode yang baru, yaitu konser hybrid,” ungkap Oetjhi.
Konser Hybrid atau konser online dan offline kini mulai diterapkan oleh beberapa penyelenggara, termasuk Rajawali Indonesia yang sedang mempersiapkan pagelaran Prambanan Jazz Festival.
“Kami sudah mulai menjual tiket untuk online dan juga offline. Kami lihat penjualan konser online masih tinggi peminatnya, mengingat saat ini keadaan belum memasuki masa endemi secara resmi,” tambahnya.
Untuk Prambanan Jazz sendiri, harga tiket untuk konser offline hadir dengan 2 pilihan, Rp500 ribu dan Rp750 ribu. Sedangkan untuk online sendiri dibanderol dengan harga Rp50 ribu saja.
Baca juga: Hati-hati Catfishing, Penipu Online Nyamar Identitas
Nah, murahnya harga konser online jadi salah satu pertimbangan dan alasan bahwa nantinya konser online akan terus dapat peminat bahkan di tengah gempuran konser offline.
“Salah satu pertimbangan bahwa tiket konser online lebih murah dan jadi pertimbangan bahwa konser online ini sangat menjanjikan nantinya,” tambah Petty.
Kesimpulannya, setelah pandemi berakhir, konser di Indonesia baik online maupun online akan tetap hadir untuk mengakomodir kebutuhan pecinta musik yang beragam. Konser online bagi para pecinta musik yang nyaman menonton secara digital, dan konser offline bagi mereka yang ingin menikmati musisi kesukaan mereka secara langsung.