Makin Banyak Orang Keluarkan Uang untuk Layanan Konferensi Video
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Uzone.id - Pengeluaran pengguna untuk konferensi video berbasis cloud secara global diperkirakan tumbuh 24,3 persen pada 2020. Mengutip Back End News, hal tersebut mengacu pada prediksi Gartner Inc, perusahaan riset yang berkantor pusat di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat.Baca juga: Peretas Targetkan Ponsel Pintar Korban untuk Masuk ke Jaringan Perusahaan
Pembatasan aktivitas di tempat kerja secara global yang dipicu oleh pandemi virus Corona (Covid-19) akan memperluas jumlah pengguna konferensi video berbasis cloud sepanjang 2020. Namun pertumbuhan pengguna akan meruncing pada 2021. Hal tersebut merupakan efek jangka panjang bahwa kerja jarak jauh menjadikan konferensi video sebagai kebiasaan.
Pengeluaran pengguna untuk konferensi video berbasis cloud diproyeksikan mencapai USD4,1 miliar (sekitar Rp58 triliun) pada 2020, naik dari USD3,3 miliar (sekitar Rp46,7 triliun) pada 2019.
Baca juga: Waduh! Pengguna Gratisan Zoom Tidak Akan Dilindungi oleh Enkripsi
Angka tersebut dikategorikan sebagai pertumbuhan tercepat kedua setelah panggilan telepon berbasis cloud yang diperkirakan akan mencapai USD16,8 miliar (sekitar Rp238 triliun) pada 2020. Baik konferensi video maupun panggilan telepon berbasis cloud diproyeksikan menurun sebesari 2,7 persen pada 2020 dan kembali bertumbuh pada 2021.
Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2024, pertemuan langsung akan mencapai 25 persen dari keseluruhan rapat perusahaan, turun dari 60 persen sebelum pandemi Covid-19. Hal itu didorong oleh kerja jarak jauh, alhasil ada permintaan yang lebih tinggi untuk konferensi video berbasis cloud.