Malas Ganti Oli, Awas Bikin Motor Mogok Hingga Mesin Jebol
Uzone.id - Tak perlu dipertanyakan lagi bahwa setiap mesin motor membutuhkan oli sebagai pelumasan. Selain berfungsi sebagai pelumas, oli mesin juga memiliki fungsi sebagai pendingin, perapat, pembersih, dan pencegah karat.
Karena fungsinya yang penting, oleh sebab itu oli harus diganti secara berkala agar mesin tetap dalam keadaan sehat.Ade Rohman selaku Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (Main Dealer Honda Jawa Barat) menyebutkan, jika tidak ganti oli secara berkala, maka akan timbul keluhan.
"Beberapa keluhan terkait sepeda motor seperti kurang tenaga, bahan bakar boros, knalpot berasap putih, mesin overheat, dan lebih parahnya lagi motor mogok karena mesin rusak atau macet," ujar Ade dalam keterangan resmi.
"Hal tersebut disebabkan karena telat penggantian oli mesin atau diganti tetapi tidak sesuai standar oli rekomendasi dari pabrikan sepeda motor," lanjutnya.
Ade menyarankan bahwa oli mesin dapat diganti secara rutin setiap 2.000 kilometer atau 2 bulan sekali. Sementara itu pemilik motor juga harus memastikan spesifikasi oli yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Misalnya pada motor tipe cub, matic, dan sport menggunakan API Service SJ atau grade yang lebih tinggi. Sementara untuk SAE-nya adalah 10W30 dengan JASO MA atau JASO MB yang disesuaikan dengan tipe motor
Selain spesifikasi oli, kapasitas oli juga harus disesuaikan dengan standar dan tipe motor yang digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat batas atas atau batas bawah di stik oli.
Berikut cara melakukan penggantian oli mesin yang benar.
1. Tempatkan kendaraan dipermukaan yang rata dan aman menggunakan standart tengah.
2. Hidupkan sepeda motor dan biarkan kondisi idle selama 3-5 menit
3. Matikan sepeda motor dan tunggu selama 2-3 menit
4. Lepas tutup pengisian oli dan periksa O-ring (ganti bila perlu)
5. Keluarkan oli mesin melalui baut pembuangan oli sampai dengan tidak ada lagi tetesan
(dibagian bawah mesin) dan jangan disemprot menggunakan angin bertekanan.
6. Pasang kembali baut pembuangan oli dan gantilah Washer atau ring baut oli dengan
yang baru kencangkan dan pastikan jangan terlalu kekencangan gunakan alat torsi meter
dengan ukuran (Torsi 24 N.m)
7. Isi oli mesin yang melalui lubang pengisian oli mesin
8. Pasang kembali tutup lubang pengisian oli mesin.
“Untuk melakukan pengantian oli, jika terbatas waktu dan alat, disarankan bagi konsumen untuk datang langsung ke bengkel guna merawat sepeda motor kesayanagan dan memastikan performa serta tarikan tetap terjaga,” tutup Ade.