Menakar Harga Laptop yang Akan Dibeli Pemerintah dengan Dana Rp17 T
Foto: Jeroen den Otter/Unsplash
Uzone.id -- Hal yang cukup mencengangkan datang dari pengumuman pemerintah soal anggaran pengadaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal yang mencapai Rp17 triliun. Produk laptop dalam negeri ini akan dialokasikan untuk sektor edukasi.Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setidaknya ada enam vendor yang siap memasok laptop lokal sebanyak 718 ribu unit di tahun 2021, dengan TKDN sesuai dengan ketentuan pemerintah. Mereka adalah PT Tera Data Indonusa, PT Supertone, PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Acer Manufacturing Indonesia, dan PT Bangga Teknologi Indonesia.
Dari sini, minimal kita bisa memperkirakan nominal harga satu unit laptop yang akan dibeli pemerintah.
Jika anggaran dana Rp17 triliun untuk membeli laptop sebanyak 718 ribu unit, maka rata-rata harganya di kisaran Rp23,676 juta.
Baca juga: Pemerintah Belanja Laptop Lokal Sampai Rp17 T?
Laptop dengan harga di atas Rp20 juta umumnya memiliki spesifikasi ‘dewa’, mulai dari prosesor kuat untuk performa maksimal, ukuran layar, dan biasanya mengandalkan ketipisan yang stylish agar mudah dibawa dan menunjang estetika.
Kendati begitu, setelah Uzone telaah lebih jauh, produk laptop dari sejumlah vendor yang disebut oleh Luhut tersebut tampaknya belum ada yang harganya mencapai Rp20 jutaan.
Contohnya, produk laptop merk Axioo (PT Tera Data Indonusa). Dari pantauan melalui platform iPrice, kisaran harga laptop Axioo dari beberapa jenisnya paling mahal sekitar Rp6 jutaan.
Kemudian ada beberapa produk notebook merk Zyrex (PT Zyrexindo Mandiri Buana) yang memiliki tampilan kekinian dan dapat dipakai dalam beberapa mode. Dari deretan produk notebook ini, paling mahal dibanderol Rp10,499 juta.
Sementara itu ada jajaran laptop merk Acer (PT Acer Manufacturing Indonesia) yang beragam jenisnya. Kisaran harga paling mahal masih di kelas belasan juta, yakni sekitar Rp15-16 jutaan.
Selain itu, ada PT Evercoss Technology Indonesia melalui brand Evercoss-nya yang sejauh ini menyediakan laptop harga terjangkau sekiar Rp2 jutaan, dan PT Bangga Teknologi Indonesia dengan merknya Advan yang masih fokus mengembangkan produk ponsel dan tablet.
Mungkin ke depannya para vendor ini akan mengembangkan laptop khusus sesuai spesifikasi yang diinginkan pemerintah dan cocok untuk kebutuhan pembelajaran sektor pendidikan di Indonesia.
Langkah pengadaan produk laptop ini menjadi jawaban dari pemerintah karena belanja produk TIK buatan lokal masih rendah jika dibandingkan produk impor.
Luhut juga mengatakan, pada tahun 2021 ini, anggaran kebutuhan pengadaan laptop oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pemda mencapai Rp3,7 triliun dengan total 431.730 unit.
Lebih rinci, pengadaan tersebut terdiri dari 189.165 unit laptop senilai Rp1,3 triliun yang akan dibiayai langsung dari APBN 2021. Sementara untuk 242.565 unit laptop senilai Rp2,4 triliun diberikan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan.