Pemerintah Belanja Laptop Lokal untuk Pendidikan Sampai Rp17 Triliun?
Ilustrasi foto: Anete Lūsiņa/Unsplash
Uzone.id -- Pemerintah mengaku akan meningkatkan pengadaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal untuk sektor pendidikan Indonesia. Tak main-main, anggaran yang disediakan mencapai Rp17 triliun.Dari penuturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pengadaan produk TIK lokal ini akan diadakan hingga 2024. Menurutnya, belanja produk TIK buatan lokal masih rendah jika dibandingkan produk impor.
Luhut juga mengatakan, pada tahun 2021 ini, anggaran kebutuhan pengadaan laptop oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pemda mencapai Rp3,7 triliun dengan total 431.730 unit.
Baca juga: Adopsi Windows 11, Microsoft Wajibkan Laptop Punya Webcam
Lebih rinci, pengadaan tersebut terdiri dari 189.165 unit laptop senilai Rp1,3 triliun yang akan dibiayai langsung dari APBN 2021. Sementara untuk 242.565 unit laptop senilai Rp2,4 triliun diberikan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan.
Sejauh ini, ada enam perusahaan yang diklaim siap memasok laptop lokal sebanyak 718.000 unit di tahun ini dengan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) yang tentunya telah memenuhi ketentuan pemerintah.
Enam vendor tersebut adalah PT Tera Data Indonusa, PT Supertone, PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Acer Manufacturing Indonesia, dan PT Bangga Teknologi Indonesia.
Baca juga: Inikah Wujud Laptop Pertama Realme?
Kemampuan produksi Indonesia terhadap produk TIK dinilai harus terus ditingkatkan, apalagi di situasi pandemi seperti sekarang yang membuat permintaan akan produk teknologi seperti laptop melambung tinggi.
“Tujuan utama peningkatan produk TIK dalam negeri dilakukan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp17 triliun di 2021, dan selama 4 tahun ke depan kita akan belanjakan sebanyak itu,” ungkap Luhut saat jumpa pers virtual, Kamis (22/7).
VIDEO: Review Xiaomi Mi 11 Lite