Mengapa Air Zamzam Tidak Pernah Kering? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Ilustrasi (Foto: Haidan / Unsplash)
Uzone.id - Profesor geologi dan sumber daya air di Institut Penelitian Arfrika, Abbas Sharaqi, mengatakan bahwa air di sumur Zamzam di Makkah tidak pernah habis karena waduk terhubung dengan air tanah terbarukan, sehingga tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu.Sumur Zamzam berasal dari zaman Ismail Ibn Ibrahim dan terletak di sebelah timur Kakbah, dekat halaman Masjid Al-Haram.
Sumur itu secara ajaib mengeluarkan air ketika putra Ibrahim, Ismail, haus dan menangis di gurun ketika bersama ibunya, Hajar.
BACA JUGA: "Rahasia Dapur" di Balik Tag Video Porno di Akun Facebook
Dokumen sejarah menunjukkan munculnya air Zamzam di tahun kelahiran Ismail di Makkah, sekitar tahun 1910 SM. Antara hari ini dengan hari kemunculan Zamzam pertama kali sekitar 4.000 tahun sesuai kalender Hijriah.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana air Zamzam tidak pernah habis selama bertahun-tahun.
Sesuai dengan penjelasan ilmiah dari fenomena ini, Saraqi mengatakan bahwa tidak ada penipisan dalam geologi berarti bahwa ia adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah dapat diperbarui, seperti di sumur Zamzam.
"Mesir punya Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, itu tidak bisa diperbarui. Itu tidak memperbaharui dirinya sendiri selama bertahun-tahun," kata dia.
BACA JUGA: Mendagri Dorong Transgender Dapatkan KTP Elektronik
"Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Makkah. Makkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya berisi lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di dataran rendah," terang Sharaqi.
Dia menjelaskan, terdapat 14 meter endapan sungai yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang mengalir ke dataran rendah dan berubah jadi sedimen.
Proses ini memakan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sedalam 14 meter.
Di bagian paling bawah terdapat batuan yang berkumpul menyebabkan sumur punya kedalaman total 35 meter, di mana sedimen 14 meter, dan batuan di dalam 21 meter.
Dengan proses curah hujan dan penyimpanan, air pun diperbarui. "Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum jamaah dan air minum tidak digunakan dengan tarif seperti misalnya air untuk pertanian," kata guru besar itu.
Profesor geologi itu mengungkapkan bahwa Mesir punya sumur yang mirip dengan Zamzam, di mana bisa menyimpan dan mengambil air, menjadikannya terbarukan.
"Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, hal ini membuat kami berpikir jika tidak ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus digunakan sebagaimana adanya," katanya.
Sumur Zamzam, meskipun berlatar belakang Islam, juga punya penjelasan ilmiah dan logis yang secara sempurna melengkapi kisah-kisah religius. (Egypt Today)