Sponsored
Home
/
Digilife

Meta Bentuk Tim Khusus Untuk Basmi Hoaks Jelang Pemilu 2024

Meta Bentuk Tim Khusus Untuk Basmi Hoaks Jelang Pemilu 2024
Preview
Vina Insyani24 November 2023
Bagikan :

Uzone.id – Induk Facebook, Instagram dan WhatsApp, Meta turut berinisiatif untuk mengamankan Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan di bulan Februari tahun depan.

Inisiatif-inisiatif ini dilakukan agar masyarakat lebih cerdas dalam membagikan informasi di platform digital, khususnya soal pemilu. Apalagi saat ini banyak oknum yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan misinformasi.

Untuk mengamankan platformnya dari hoaks soal Pemilu, Meta bekerja sama dengan mitra masyarakat sipil, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk memberi edukasi dan literasi digital kepada masyarakat.

Meta juga telah memberikan pelatihan peningkatan kapasitas untuk berbagai lembaga pemerintah, organisasi pemantau pemilu, LSM, serta kandidat politik mengenai kebijakan, layanan, transparansi iklan, dan alat pelaporan yang relevan.

Selain kerja sama, Meta juga akan membentuk tim operasi pemilu khusus untuk memantau dan mengatasi berbagai resiko yang kemungkinan muncul, seperti konten berbahaya, dark campaign, hoaks dan iklan-iklan berbau kampanye.

Karissa Sjawaldy selalu Public Policy Manager, Meta Indonesia mengatakan kalau melindungi pemilu Indonesia adalah prioritas bagi perusahaan mereka.

“Kami memiliki tim khusus yang fokus terhadap berbagai upaya untuk menjaga integritas platform kami menjelang pemilu. Ke depannya, kami juga berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini bersama dengan organisasi masyarakat sipil dan otoritas pemilu menjelang, selama, dan setelah hari pemungutan suara,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id, Jumat, (24/11).

Tim operasi khusus ini terdiri dari para ahli internal di tim Meta di berbagai negara yang bisa berbahasa Indonesia dan mengerti konteks yang terjadi di Indonesia.

Mereka nantinya akan membatasi penyebaran misinformasi, memperluas kemampuan pemeriksaan fakta, dan meningkatkan transparansi seputar iklan yang dilihat para pengguna di platform Meta.

Tidak hanya menyediakan tim operasi khusus, Meta juga melakukan inisiatif lainnya seperti berikut ini.

Edukasi pemilih: meluncurkan program Bijak Bersuara untuk mempromosikan literasi digital terkait pemilu. Hal ini termasuk informasi dan tips bagaimana mengatasi misinformasi, bersikap bijak dalam berkomunikas di dunia digital, dan tetap aman saat menggunakan platform digital

Ada juga ARlection yang hadir untuk mengajak para peserta menciptakan efek atau filter di Instagram dan Facebook bertemakan Pemilu 2024 dengan menggunakan teknologi AR.

Kemitraan pengecekan fakta pihak ketiga: Meta juga berkolaborasi dengan media-media seperti Tempo, Kompas dan lainnya untuk mengecek dan me-review konten misinformasi yang viral di masyarakat.

Program literasi digital: Meta meluncurkan program Asah Digital untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Ada juga program ‘Roadshow Literasi Digital’ yang diselenggarakan oleh WhatsApp, ICT Watch, Kemkominfo, Bawaslu dan KPU di delapan kota di Indonesia yang paling rawan konflik pemilu.

Meta juga meluncurkan kampanye literasi digital online, #BertemanAman yang menghadirkan konten edukasi keamanan dan privasi digital.

Stiker dan Pengingat Pemilu: Meta juga akan meluncurkan reminder di Facebook dan Instagram di hari Pemilu untuk memilih dan mengarahkan mereka ke informasi resmi soal pemungutan suara.

Meta juga akan merilis stiker yang bisa digunakan di Stories IG dan Facebook untuk menunjukkan  partisipasi mereka dalam pemilu. 

Bawaslu mengapresiasi kolaborasi mereka dengan Meta ini, dan berharap masyarkat bisa lebih bijak dalam mencari info soal Pemilu 2024.

“Kolaborasi kami dengan Meta mencerminkan komitmen bersama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam mencari dan berbagi informasi terkait pemilu. Kami harap sinergi ini akan membantu menciptakan lingkungan digital yang aman, transparan, dan dapat dipercaya menjelang pemilu mendatang,” kata Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum.

populerRelated Article