Motor Overheat, Apa yang Harus Dilakukan Biar Gak Jebol?
Ilustrasi Berkendara (Foto: Istimewa)
Uzone.id - Mesin sepeda motor membutuhkan sistem pendinginan agar tidak terjadi overheat atau mencapai suhu berlebihan. Namun ketika sistem pendinginan mengalami kerusakan, apa yang harus dilakukan agar motor tidak jebol?
Pertama-tama pemilik sepeda motor harus mengetahui indikasi terjadinya overheat. Pada motor-motor dengan sistem pendingin radiator, biasanya memiliki indikator suhu mesin untuk mengetahui terjadinya overheat.Ade Rohman selaku Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora mengatakan saat ini beberapa motor Honda sudah memiliki sistem pendingin radiator. Di antaranya terdapat Vario 125, Vario 160, PCX 160, ADV 160, dan Forza 250.
“Salah satu keunggulannya bisa mengetahui informasi kondisi sepeda motor kepadau pemiliknya, seperti indikator suhu yang terdapat pada panel speedometer,” ujar Ade dalam keterangan resmi.
Ade menyebutkan jika suhu mesin mengalami overheat, maka lampu indkator suhu akan menyala. Jika lampu indikator sudah menyala Ade menyarankan beberapa tips agar kembali normal.
Mengingat suhu mesin yang melewati batas ideal dapat berakibat fatal pada mesin. Skenario terburuk komponen dalam mesin seperti silinder, piston, stang piston akan rusak.
Lalu jika melihat indicator suhu menyala, ini yang harus oleh pemilik kendaraan lakukan, diantaranya:
1. Matikan mesin dan biarkan mesin hingga suhunya turun atau dingin.
2. Setelah mesin dingin, periksalah kondisi selang radiator apakah ada kebocoran.
3. Periksa volume cairan pendingin di tangki cairan atau reservoir, apakah masih dalam batas normal atau kurang. Jika kurang atau berada di bawah batas minimal, segera isi hingga batas yang dianjurkan.
4. Jika tidak ditemukan masalah pada selang radiator dan volume cairan pendingin, maka perjalanan bisa dilanjutkan.
5. Jika kondisi (indicator suhu menyala) terulang, segeralah bawa sepeda motor ke bengkel AHASS terdekat.