Mozilla Tuduh Microsoft Dkk Paksa Pengguna Pake Browser Bawaan
Foto: Denny Müller/Unsplash
Uzone.id - Perang antar browser sepertinya akan segera dimulai. Mozilla, pemilik browser Firefox, menuduh Google, Microsoft, dan Apple melakukan "self preferencing" atau memilih diri mereka sendiri dan mendorong pengguna untuk menggunakan browser mereka sendiri.
Menurut Mozilla, dilansir dari TechCrunch, Sabtu, (24/09), salah satu bentuk kerugian konsumen dari self-preferencing ini adalah pilihan yang terbatas, kualitas dan inovasi yang lebih rendah, privasi yang buruk dan kontrak yang tak adil.Laporan ini hadir di tengah ramainya bahasan ‘Preferensi Diri’ di ruang regulasi teknologi, pengawas persaingan Inggris juga akhir-akhir ini telah menyoroti dominasi pasar Google dan Apple.
Selain itu, Mozilla juga melaporkan beberapa perusahaan teknologi melakukan berbagai macam praktik malpraktik, termasuk menghambat penemuan aplikasi independen. Hal ini merujuk pada bagaimana beberapa perusahaan menggabungkan browser dengan sistem operasi mereka dan menetapkannya sebagai default di layar utama.
Baca juga: Langit Musik dan UPoint Mejeng di Times Square New York!
“Bagi banyak orang, placement ini sudah cukup dan mereka tidak akan repot-repot melakukan langkah ekstra untuk menemukan alternatif," isi laporan tersebut.
Mozilla juga menuduh beberapa perusahaan melarang adanya adopsi aplikasi independen, hal ini merujuk pada Apple yang tak memiliki pengaturan untuk beralih dari Safari ke browser lain pada tahun 2020 lalu.
Dengan praktik ini, pengguna iOS yang mencoba menggunakan browser lain tak bisa beralih dan harus menggunakan Safari. Laporan ini kemudian menyoroti bagaimana Safari masih tidak dapat dihapus dari iOS.
Tak hanya itu, laporan Mozilla ini juga menuduh perusahaan mengesampingkan adopsi aplikasi independen yang mana ini "bahkan lebih mengerikan daripada melarang adopsi perangkat lunak saingan".
Dan praktik ini dituduhkan pada Microsoft Windows selama beberapa tahun, laporan mengatakan konsumen telah menghadapi praktik yang semakin agresif.
Baca juga: Gara-gara Metaverse, Harta Mark Zuckerberg Anjlok Rp1.000 Triliun
Beberapa diantaranya membalikkan keputusan konsumen dari yang awalnya menggunakan perangkat lunak non-Microsoft. Contohnya, mengesampingkan browser default pilihan dan kembali ke Edge.-
"Konsumen harus memiliki kendali atas pengalaman online mereka dan dapat memilih perangkat lunak mana yang ingin mereka gunakan, termasuk sesuatu yang berbeda dari apa yang ditawarkan oleh penyedia sistem operasi," kata juru bicara Mozilla.
Ternyata ‘perang browser’ ini bukan kali pertama terjadi, soalnya pada akhir 1990-an Microsoft Internet Explorer sempat menendang browser Navigator Netscape keluar dari bisnis.